--> Skip to main content

ASAL MULA JAGAD RAYA SECARA SAINS



Orang yang pertama kali mengajukan model dentuman besar ini adalah G. Lemaitre yang mengajukan bahwa seluruh materi jagat raya ini bermula dari gumpalan besar yang dia namakan primeval atom. Atom pertama ini pecah dalam jumlah bagian-bagian yang banyak luar biasa, yang selanjutnya masing-masing terpisah-pisah dan seterusnya sampai seperti stom-atom jagat raya seperti sekarang ini, yang tercipta dalam pembelahan nuklir yang sangat banyak sekali.
Dalam tahun 1940, G. gamov mengemukakan pandangan tentang awal mula jagat raya ini berlawanan dengan yang dikemukakan oleh Lemaitre. Menurutnya jagat raya ini dimulai melalui reaksi fusi. Jagat raya mulai dengan partikel-partikel elementer yang membentuk unsure-unsur berat melalui fusi dalam dentuman besar (big bang)itu.

Teori Dentuman Besar (The Big Bang)

Teori big bang yang yang bisa diterima sampai sekarang adalah yang dikemukakan oleh Wagoner, Fowler, dan Hoyle. Menyatakan bahwa dalam waktu yang sangat singkat sekali, seper sekian detik, semua jenis partikel berada dalam kesetimbangan dengan radiasi.
Pada saat jagat raya berusia (1 s), suhu menurun sampai sekitar 10e10 K, dan pada keadaan ini umumnya foton sudah tidakcukup energi untuk mencipakan pasangan partikel lagi. Kemudian materi terdiri dari partikel-partikel seperti proton, neutron, elekron, positron, dan neutrino. Pada saat jagat raya berusia 100 s, suhu turun menjadi 10e9 K, dan partikel-partikel mulai berfusi membentuk beberapa jenis inti yang lebih berat. Partikel-partikelnya menjadi idrogen, helium, dan deuterium. Sekitar 700.000 tahun setelah dentuman besar, suhu telah turun sekitar 300K dan kerapatan inti atomic sekitar 1000 atom per cm3. Kemudian atom electron dan inti bergabung lalu membentuk atom hydrogen dan helium yang stabil. Seribu tahun setelah teori big bang, mulai terbentuk bintang dan galaksi.


Radiasi Latar cosmic, yaitu (Cosmic backround : CBR)

Cahaya yang dipancarkan oleh saat gas panas dari bagian jagat raya, sekarang taelah menjauh ratusan juta tahun cahaya. Alper dan Herman meramalkan bahwa cahaya dari bola api itu haruslah sekarang ada pada geombang radio dan akan menyerupai radiasi  dari benda hitam pada suhu 5 K, hanya beberapa derajat diatas non absolute.
Pada tahun 1960-an, Dicke menyatakan bahwa teleskop radio gelombang mikro dapat dibangun dan dapat melacak nyala  big bang yang telah mati itu. Penzias dan Wilson mengukur intensitas radiasi radio yang datang dari suatu tempat tertentu didalam galaksi dan mencatat dan mencatatnya dalam sistem penerima yang mereka gunakan. Pancaran radio yang sangat lemah ini dinamakan CBR (cosmic background radiation), yang merupakan radiasi dari gas panas yang telah mengalami pergeseran merah. Hak ini menguatkan bahwa jagat raya telah berevolusi dari suatu keadaan yang panas dan seragam. Teori big bang ini dapat diterima karena dihasilkan dari penerapan hukum-hukum  fisika mutahir. Teori ini bertahan terhadap tiga uji pengamatan yaitu :
1.      Jagat raya mengembang
2.      Perbandingan hydrogen dengan helium 3 banding 1
3.      Terdapat radiasi latar kosmik (CBR)
Radiasi latar kosmik (CBR) merupakan bukti kuat bahwa jagat raya ini telah berevolusidari keadaan panas, mampat, dan seragam, seperti yang digunakan dalam teori dentuman besar tentang awal mula jagat raya ini.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar