--> Skip to main content

Alhamdulillah Aku Belum Menikah

Kalau masih dalam kesendirian, bersyukur, alhmadulillah aku belum menikah. Kemudian lakukan hal-hal yang bisa mendekatkan diri pada ketaatan

Alhamdulillah Aku Belum Menikah
Alhamdulillah Aku Belum Menikah - Kebiasaan tiap pagi selesai bangun tidur dan selesai sholat shubuh adalah nongkrong di depan laptop. Entah itu browsing-browsing atau nulis di blog. Karena beberapa blog sempat penuh dengan sarang laba-laba karena tidak diurus.

Saat lagi asyik selancar di Internet yang katanya sih Dunia Maya, saya membaca postingan disalah satu akun instagram. Artikelnya lain dari pada yang lain, disaat banyak pemuda-pemudi yang baper karena kesendiriannya, dalam bahasa gaul sih kejombloan, artikel tersebut menuliskan "alhamdulillah saya belum menikah". Unik kan, lain dari pada yang lain.

Memang begitu banyak di antara kita yang sering mengeluh karena belum mendapatkan separuh jiwanya, entah dimana dan harus bagaimana dalam mencarinya. Begitu baper saat melihat undangan pernikahan teman, sedih saat adik kelas menikah duluan, kesal ketika ditanya kapan nikah, dan lain sebagainya. Itu kaya semacam pertanyaan yang datang tiba-tiba dan bikin terngiang-ngiang. hehehe

Tulisannya seperti berikut ini, dari Instagram @millatiemustaqiemah, bisa menjadi motivasi juga agar tidak gampang baperan. Adalah dengan tetap bersyukur.    

Silahkan Baca :  Kehampaanmu seharusnya Diisi dengan Al Qur'an

Hmm.. Kalau aku sih, Alhamdulillah aku belum menikah.

Loh. Kenapa Alhamdulillah? Katanya.

Tidak ada salahnya 'kan kita bersyukur?

Iya, Alhamdulillah kita belum menikah. Karena dengan begitu kita diberikan kesempatan untuk terus memperbaiki diri.

Bisa mendatangi majelis ilmu kapan pun kita bisa. Bisa fokus membaca dan menggali kitab-kitab para ulama. Bisa memaksimalkan waktu yang ada dengan muraja'ah hafalan.

Karena permasalahan yang kita hadapi masih sedikit.

Coba kalau sudah menikah, harus memikirkan menu makan dan keuangan keluarga, mengurus anak, belum kalau anak menangis tengah malam, belum kalau anak atau suami sakit.

Di tempat kajian tidak fokus mendengarkan materi karena anak kita lari-lari. Ketika tilawah al-Qur'an, mushafnya disobek karena anak menangis minta susu, dan lain-lain.

Tapi.. Kalaupun aku nanti menikah. Alhamdulillah aku menikah!

Iya, tetap bersyukur.

Alhamdulillah kita bisa menyempurnakan separuh dien kita. Kita bisa memaksimalkan waktu yang ada dengan taat dan melayani suami. Surga kita ada padanya 'kan?

Silahkan Baca : Akan Merasa Sedih dan Perih, pada sebuah Perjalanan Menuju Cinta


Kita bisa mengajarkan ilmu yang kita dapat pada anak-anak. Kita juga bisa memuraja'ah hafalan kita dengan mendengarkannya kepada anak-anak.

Belum lagi bercanda dengan suami itu pahala. Setiap detiknya pahala! Oh, Allah. Itu patut disyukuri sekali. Kajian ada yang menemani. Sakit punggung ada yang mijitin. *eh wkwk

Pokoknya. Selow saja gengs.
Apapun kondisi kalian sekarang, bersyukurlah. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kehidupan kita.

Yang penting, dimana pun kondisi kita, menikah atau belum menikah, tetap istiqomah untuk taat padaNya. Terus semangat memperbaiki diri. Meningkatkan kualitas amal dan ilmu yang sudah kita miliki. 

Tulisan yang begitu menyejukkan ya, bukan malah meledek seperti halnya tulisan diakun-akun yang lain. Yang penting BERSYUKUR dalam setiap kondisi, bukan statusnya yang belum menikah atau sudah menikahnya. Tetapi taatnya, banyak juga kan yang sudah menikah tapi jauh dari ketaatan, malah keblinger.



Itulah kalau menikah tidak dilandasi dengan rasa taat pada Allah SWT, tidak dilandasi dengan cinta yang hakiki, yakni melindungi serta tidak mengajak dalam hal keburukan.

Silahkan Baca : Kumpulan Quote dan Wasiat dari Khalifah Umar Bin Khattab


Rasa baper akut bisa terjadi saat para jomblo energi bersyukurnya sedang berkurang, dengan waktu yang cepat langsung menyerang hatinya. Langsung deh melemah, kemudian mengeluh tanpa arah dan remang-remang dalam melihat Kuasa Allah.




Jalan satu-satunya memang dengan menjaga pandangan, kalau melihat mereka yang lagi mesra pasangan suami istri, alihkan saja pandangannya. Bagusnya malah bersyukur dan mendoakan apa yang kamu lihat. Misal, "Alhamdulillah ya Allah, harmonisnya mereka, semoga selalu langgeng dan selalu dalam ketaatan". 

Itu akan melatih berjiwa besar dengan hati yang lapang. Bersyukur kata yang sederhana tapi syarat akan makna. Karena dengan bersyukur, membuktikan kita percaya pada ketentuan Allah SWT. Jadi, kalau masih dalam kesendirian, bersyukur, alhmadulillah aku belum menikah. Kemudian lakukan hal-hal yang bisa mendekatkan diri pada ketaatan.

Namun tetap dengan ikhtiar terus mendekat pada Allah, dalam setiap doa dan ibadahmu. Agar menjadi yang pantas untuk mendapatkan sesuai dengan cerminan diri sendiri. Kalau diri sendiri baik dan selalu mendekat untuk taat pada Allah, inshaaAllah, Allah pun akan memberikan pasangan yang taat pula.

Silahkan Baca : 


  
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar