Style-Style Untuk Foto menggunakan AI selain Anime Ghibli Style
![]() |
Foto. unsplash.com |
Belakangan ini viral foto-foto AI dengan gaya animasi Studio Ghibli di media sosial, Nah Ini style-style lain selain anime Ghibli Styke
Atmosterku.com | Style-Style Untuk Foto menggunakan AI selain Anime Ghibli Style - Beberapa hari terakhir, media sosial ramai dengan unggahan foto-foto bergaya animasi Studio Ghibli. Foto-foto tersebut dibuat menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence), dan menampilkan wajah seseorang dalam gaya visual yang menyerupai film-film legendaris seperti Spirited Away atau My Neighbor Totoro. Namun di balik keindahan visualnya, ada hal penting yang perlu diketahui: Studio Ghibli sendiri tak pernah mengizinkan karyanya digunakan sebagai model pelatihan AI.
Faktanya, jika ada AI yang bisa mengubah foto menjadi bergaya Ghibli, berarti AI tersebut belajar atau dilatih dari gambar-gambar karya Ghibli yang kemungkinan besar digunakan tanpa izin. Ini memicu perdebatan soal etika penggunaan AI, terutama dalam dunia seni dan hak cipta.
Meskipun hasilnya tampak mengesankan dan viral, pengguna internet diingatkan untuk tidak menggunakan hasil editan bergaya Ghibli sebagai alat komersial. Artinya, jangan menjual hasil editan tersebut, atau menawarkan jasa edit foto dengan gaya Ghibli untuk keuntungan pribadi.
Faktanya, jika ada AI yang bisa mengubah foto menjadi bergaya Ghibli, berarti AI tersebut belajar atau dilatih dari gambar-gambar karya Ghibli yang kemungkinan besar digunakan tanpa izin. Ini memicu perdebatan soal etika penggunaan AI, terutama dalam dunia seni dan hak cipta.
Meskipun hasilnya tampak mengesankan dan viral, pengguna internet diingatkan untuk tidak menggunakan hasil editan bergaya Ghibli sebagai alat komersial. Artinya, jangan menjual hasil editan tersebut, atau menawarkan jasa edit foto dengan gaya Ghibli untuk keuntungan pribadi.
Masih Banyak Gaya Lain yang Bisa Dicoba Kabar baiknya, dunia seni dan animasi tidak berhenti di Ghibli saja. Masih banyak gaya animasi lain, baik dari Barat maupun Jepang, serta gaya seni digital dan tradisional dari berbagai belahan dunia, yang bisa dijadikan alternatif untuk berekspresi lewat AI. Nah, berikut ini style-style yang bisa kamu coba :
Western Animation Styles
1. Pixar Style
2. Disney Classic Style
3. Disney Modern Style
4. Looney Tunes Style
5. Hanna-Barbera Style
6. DreamWorks Style
7. Nickelodeon Style
8. Cartoon Network Style
9. Adult Swim Style
10. Comic Book/Superhero Style
11. Tim Burton Style
12. Aardman Style (Claymation)
13. Laika Style (Stop-Motion)
14. South Park Style
15. The Simpsons Style
16. Family Guy Style
17. Blue Sky Studios Style (Ice Age)
18. Sony Animation Style (Spider-Verse)
19. Illumination Style (Minions, Sing)
20. Rubber Hose Style (Cuphead, 1930s Disney)
Japanese Animation Styles
21. Studio Ghibli Style
22. Shonen Anime Style (Dragon Ball, Naruto)
23. Shojo Anime Style (Sailor Moon, Cardcaptor Sakura)
24. Seinen Anime Style (Attack on Titan, Ghost in the Shell)
25. Chibi Style
26. Mecha Anime Style (Gundam, Evangelion)
27. Cyberpunk Anime Style (Akira, Ghost in the Shell)
28. Kawaii Style (Sanrio, Hello Kitty)
29. Isekai Style (Re:Zero, Sword Art Online)
30. Moe Style (K-On!, Love Live!)
31. Gothic Anime Style (Black Butler, Hellsing)
32. Gekiga Style (Realistic, mature themes)
33. Superflat Style (Takashi Murakami’s art movement)
34. Nendoroid Style (Toy-like proportions)
35. Yokai Style (Traditional Japanese folklore creatures)
Traditional Art Styles
36. Realism
37. Impressionism
38. Expressionism
39. Surrealism
40. Cubism
41. Futurism
42. Minimalism
43. Baroque
44. Rococo
45. Neoclassicism
46. Abstract Art
47. Pop Art (Andy Warhol)
48. Dadaism
49. Op Art (Optical Illusions)
50. Conceptual Art
Digital & Contemporary Art Styles
51. Pixel Art (Retro gaming, Minecraft)
52. 3D Art (Blender, Unreal Engine)
53. Glitch Art
54. Cyberpunk Art (Neon, dystopian futurism)
55. Synthwave Art (80s retro-futuristic)
56. AI-Generated Art
57. Vaporwave Art (Nostalgic, surreal aesthetics)
58. Neon Noir Style
59. Low-Poly Art
60. Wireframe Art
Illustration & Graphic Design Styles
61. Cartoon Art
62. Anime-Inspired Digital Art
63. Flat Design
64. Isometric Art
65. Typography Art
66. Vector Art (Adobe Illustrator, clean lines)
67. Watercolor Digital Painting
68. Ink Sketch Style
69. Doodle Art
70. Storybook Illustration (Children’s book style)
71. Fantasy Art (Dungeons & Dragons, Magic: The Gathering)
72. Comic Strip Style (Garfield, Peanuts)
73. Indie Webcomic Style (Webtoons, Tumblr comics)
74. Grunge Art (Distressed textures, urban style)
75. Zine Art (DIY punk aesthetics)
Cultural & Traditional Art Styles
76. Chinese Ink Painting
77. Japanese Ukiyo-e
78. African Tribal Art
79. Islamic Geometric Art
80. Byzantine Art
81. Gothic Art
82. Native American Totem Art
83. Aboriginal Dot Painting
84. Mayan & Aztec Art
85. Tibetan Thangka Painting
Experimental & Niche Styles
86. Photobashing (Mixing photos and digital painting)
87. Mixed Media Collage
88. Stippling (Dot-based shading)
89. Liminal Space Art (Eerie, nostalgic environments)
90. Dreamcore / Weirdcore Art
91. ASCII Art (Text-based pixel art)
92. Steampunk Art (Victorian-mechanical aesthetics)
93. Diesel Punk Art (Alternative history, WWI-WWII tech look)
94. Paper Cutout Art (South Park, traditional stop-motion look)
95. Scratchboard Art
96. Dot Matrix/Pointillism
97. Gore Art (Horror, extreme detail)
98. Psychedelic Art (60s-70s trippy visuals)
99. Stick Figure Animation (Xiao Xiao, early Flash animations)
100. Brutalist Illustration (Raw, unpolished aesthetic)
Gunakan untuk Hiburan Pribadi, Bukan Komersial
Penggunaan AI dalam seni memang membuka peluang ekspresi kreatif yang tak terbatas. Namun penting untuk diingat, banyak karya dan gaya visual yang memiliki hak cipta atau nilai budaya yang tidak seharusnya disalahgunakan. Karena itu, jika ingin bermain-main dengan AI, sebaiknya hanya untuk hiburan pribadi. Jangan digunakan untuk diperjualbelikan atau dijadikan jasa komersial, apalagi jika melibatkan karya dari studio atau seniman yang belum memberikan izin.
Baca Juga : Hindari Pekerjaan-Pekerjaan Ini Di Akhir Zaman
Ingat, menghargai karya seni bukan hanya soal tidak menyalin, tapi juga memahami konteks, budaya, dan hak moral di baliknya.
"Selama kita masih punya hati yang hidup, mari sebarkan kebaikan" www.atmosferku.com