--> Skip to main content

PRAKTIKUM GERAK MENGGELINDING Part 1

Oleh Yogi Permana, Rahma F, Arif Y, Dkk


A. PENDAHULUAN
    Salah satu contoh gerak dialam adalah gerak menggelinding. Gerak menggelinding dapat terjadi pada berbagai macam bidang misalnya bidang datar, bidang miring, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan kali ini yang akan kita bahas adalah gerak menggelinding sebuah silinder pada bidang miring. Silinder tersebut dapat berupa silinder pejal maupun berongga. Silinder dapat menggelinding karena adanya gaya gesek antara sisi luar silinder dan bidang miring yang berfungsi sebagai lintasan. Tetapi dalam kegiatan kali ini, gaya gesek antara sisiluar silinder dan bidang miring diabaikan.
          Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
·     Menentukan kecepatan silinder saat menggelinding
·     Menentukan percepatan silinder saat menggelinding

B. ALAT
·     Silinder pejal
·     Silinder besi
·     Papan
·     Penggaris
·     Penyangga
·     Stopwatch
                                       
C. DASAR TEORI
    Gerak menggelinding (Rolling) merupakan kombinasi antara gerak rotasi dan gerak translasi. Selama bergerak pada permukaan, benda akan berotasi dan sekaligus bergerak secara translasi. Pembahasan gerak menggelinding dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan teori prinsip dinamika dan teori prinsip energi. Cara yang kedua lebih sederhana dari pada cara yang pertama.
1.    Gerak Menggelinding Cara Dinamika



Sebuah roda bergerak kekanan dengan kecepatan linier V pada permukaan mendatar tanpa mengalami slip. Sehingga roda bergerak kekanan sambil berputar dengan kecepatan anguler ω. Bila roda bergerak kekana sehingga membuat satu putaran, maka sumbunya telah bergerak sejauh sama dengan keliling roda tersebut, besarnya:


Bila roda menggelinding dengan kecepatan sudut tetap (ω) dan bergerak kekanan dengan kecepatan linier tetap (v) dan selang waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran adalah t, maka besarnya:



Bila silinder bergerak dari keadaan diam dan menggelinding dengan percepatan sudut tetap (α) dan percepatan linier yang tetap pula (a) dan selang waktunya untuk satu putaran t, maka besarnya:

Misal suatu suatu roda menuruni bidang miring tanpa slip tentukan percepatan pusat massa roda itu.

Penyelesaian:


Menurut hukum Newton II :
Sedangkan ax = αR    dan  Io = ½ mR2  , selanjutnya diperoleh:




Besarnya percepatan ini lebih kecil dari pada roda yang menuruni bidang miring dengan tanpa gesekan, yaitu:





Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar