--> Skip to main content

Aku Ingin seperti ini saja Tanpa ada Kita, Kita akan Baik-Baik saja

Jika belum saatnya, sebenarnya tidak perlu ada kata kita. Dan hati-hati jika seseorang mengungkapkan kata kita sebagai samaran dari kebahagiaan

whiteridinghood.blogspot.com

Hati, ketika ada yang mengetuk dan kemudian kita membukanya. Seakan, kita mempersilahkan untuk masuk, untuk menerima tamu mengenal kita. Bahaya jika kita terlalu nyaman dengan si tamu, akan sangat mengharapkan si tamu untuk datang lagi dan mengetuk berkali-kali.

Semua isi rumah kemudian bisa saja kamu beritahu pada si tamu tanpa ada kontrol, ketika semua isi diambil, barulah akan sadar bahwa semua itu hanya semu, tapi penyesalan hanya menjadi penyesalan. Semua kekayan di rumah sudah ludes, tak tersisa.

Banyak dari kita yang selalu menutup mata akan hal itu, sembari berkata di dalam hati, Ini rahmat dariNya. Kita anggap itu semua karunia, anugerah terindah berupa rasa cinta, rasa sayang pada seseorang. Rasanya sungguh nyaman, benar-benar menenangkan hati.

Semua dalam bayang-bayang pikiran hanya wajahnya, hanya semua tentangnya. Apalagi jika dalam keheningan, hanya dia yang akan menjadi titik fokus. Itulah kenapa sampai saat ini kamu tidak mengerti mengapa menyukai hujan, rela dihujani hingga basah dan akhirnya kamu pasrah.

Silahkan Baca :  Berawal dari Komunikasi Sederhana, Dilanjut dengan Saling Curhat

Namun ingat, jangan sampai terlalu pasrah, dan jangan sampai terungkap kata terserah. Kamu tidak boleh menyerah pasrah, kamu belum kalah. Hanya saja kamu sudah dewasa, sudah bisa berpikir dengan logika yang lurus, bukan malah berusaha menerima keadaan. Agar terlihat kamu dewasa.


Terkadang kamu akan merasa, apa perlu untuk merasakan jatuh cinta saat ini? perlu memahami, perlu kecewa, perlu terluka, perlu patah dan kamu juga perlu untuk ditinggalkan. Hanya rasa sakit yang akan selalu tersampaikan. Jika pun ada rasa bahagia antara kamu dan dia, apa ada nilai kebaikan? selain kebaikan yang kamu rasakan sendiri dengan tetap menyinggung Tuhan?

Pikirkan begitu, agar kamu bisa mengerti bahwa ada sebuah penerimaan yang indah, ada keindahan yang lebih indah. Maka cobalah untuk mengerti dan menyabar akan hal itu. Jangan hanya karena ingin terlihat dimata kaum mereka, kamu malah menyinggung Tuhan.

Indah memang indah saat hati terselimuti yang kamu sebut itu sebagai cinta. Seakan seperti bulan sebelas yang bahkan baru beberapa hari saja terlewati, tidak penuh seperti persisnya kan ? maksudnya kamu kurang memikirkan yang lain selain dia.

Silahkan Baca : Mencintainya dalam-dalam, Memintanya diam-diam


Ada beberapa hal yang memang harus tidak ada, harus tidak dimiliki, harus tidak bersama, jika memang kamu dan dia memaksanya, karena suatu saat, bisa jadi akan terkejut, karena ada yang lebih penting dari semesta dan segala yaitu Restu dariNya dan restu dari orang tuamu.

Disini, kamu harus menjaga berlian dan disana dia menjaga permata, sementara perasaan masing-masing berada dipertengahan, dan menjadi bisu hingga akhirnya harus kalah telak, iyakan ?

Memang sebuah temu tidak harus selalu bersatukan ? Ada perasaan yang harus dihapus setelah lama berjuang untuk memenangkannya. Sebelum semua berjalan terlalu jauh tanpa diketahui arahnya, malah bisa tercebut atau terperosok kedalam lubang hitam yang akan membuatmu sulit untuk merangsek keluar melihat cahaya.




Dan perpisahan adalah jalan termudah juga terbaik untukmu dan untuk dia menyudahi semuanya, jika restu tidak didapatkan. Masing-masing harus bisa saling mengerti, bahwa ada waktu yang semestinya membuatmu dan dia tetap taat. Bukan malah untuk bermaksiat.

Silahkan Baca : Kamu Punya Rasa pada Seseorang, Pilih tunggu atau ungkapkan?

Lagi-lagi Allah begitu baik, Allah tidak menyatukan agar kamu dan dia bisa saling mencari dan menerima orang lain. Agar bisa melakukan lebih untuk lingkungan disekitarmu, terutama meningkatkan kepantasan untuk meyakinkan Allah, bahwa diri ini telah siap menerima amandat sebuah cinta untuknya karena-Nya.

Selagi ada waktu, selagi masih diberi kesempatan terbaik, selagi masih banyak yang bisa dilakukan, selagi masih merasakan nikmat terdahsyat berupa kesehatan. Katakan dalam hati dan kemudian katakan padanya bahwa "Aku ingin seperti ini saja, tanpamu, tanpa kita dan kita akan baik-baik saja".

Silahkan Baca :   



  

Pustaka
FB : Nadhillah Gayvani
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar