--> Skip to main content

Kisah Ummu Sulaim yang Tetap Teguh dalam Menjaga Keimanannya


Kisah Ummu Sulaim yang Tetap Teguh dalam Menjaga Keimanannya


Sebagai umat muslim sudah sepantasnya kita musti sangta bersyukur, karena dalam setiap tindakan dan perilaku, sudah ada teladan-teladan yang meluruskan agar setiap tindakan kita berbuah nilai kebaikan. Bukan hanya sekedar memberi manfaat pada orang lain saja.

Dari yang sederhana sampai yang begitu detail, semua sudah ditunjukkan sama teladan-teladan terdahulu kita. Dari para Nabi sampai dengan para sahabat Nabi. Tinggal kita menelaah lebih, agar bisa mengikuti cara yang kehidupan yang bernilai seperti teladan kita.

Salah satu mengenai kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi segala cobaan. Seperti yang dilakukan oleh Ummu Sulaim.

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik, salah seorang sahabat Rasulullah yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah.

Silahkan Baca : Dari Amerika Hingga Mesir, Islam Membuat Hatiku Berdesir

Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshor yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam. Kemarahan suaminya yang masih kafir tidak menjadikannya gentar dalam mempertahankan aqidahnya.

Keteguhannya di atas kebenaran menghasilkan kepergian suaminya dari sisinya. Namun, kesendiriannya mempertahankan keimanan bersama seorang putranya justru berbuah kesabaran sehingga keduanya menjadi bahan pembicaraan orang yang takjub dan bangga dengan ketabahannya.

Coba kalau kita yang berada diposisi Ummu Sulaim, apa akan mampu? kemungkinan bisa jadi kita akan gila? atau sudah ingin mengakhiri hidup.

Dan, apakah kalian tahu wahai saudariku?? Kesabaran dan ketabahan Ummu Sulaim telah menyemikan perasaan cinta di hati Abu Tholhah yang saat itu masih kafir. Abu Tholhah memberanikan diri untuk melamar beliau dengan tawaran mahar yang tinggi.

Silahkan Baca :  Sedekah dengan Uang Terakhir (Kisah Nyata)

Namun Ummu Sulaim menyatakan ketidak-tertarikannya terhadap gemerlapnya pesona dunia yang ditawarkan kehadapannya. Di dalam sebuah riwayat yang sanadnya shahih dan memiliki banyak jalan, terdapat pernyataan beliau bahwa ketika itu beliau berkata:

“Demi Alloh, orang seperti anda tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang Muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islamlah maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.” (HR. Nasa’i VI/114, al- Ishabah VIII/243 dan al-Hilyah II/59 dan 60).

Akhirnya menikahlah Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dengan mahar yang teramat mulia, yaitu Islam. Sesuatu yang perlu kalian tahu wahai saudariku, berdasarkan hadits dari Anas yang diriwayatkan oleh Tsabit bahwa Rasulullah bersabda:

“Aku belum pernah mendengar seorang wanita pun yang lebih mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam.” (Sunan Nasa’i VI/114).

Silahkan Baca :  Ta'aruf Hanya Sebuah Cerita

Demikianlah kisahnya, semoga kisah ini menjadi sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita dalam menjaga keutuhan aqidah serta lebih konsisten dengan keislaman kita dan menjadi jalan untuk meluruskan pandangan kita yang mungkin keliru dalam memaknai mahar.

Mampu menggunakan logika kita sebagai umat islam, bukan sebagai individu yang ingin bebas dengan segala keinginan harus terpenuhi. Kita sudah diatur, sudah dikasih jalan, agar tidak tersesat dijalan yang bergelombang, berlubang, rusak, sesat, bahkan jalan buntu.

Mari kita lebih lagi dalam mempelajari agama yang begitu mulia, agama yang bisa menjadi rahmatan lil'alamin, dengan risalah dari Rasulullah SAW yang tidak akan habis sampai hari akhir nanti. Semoga kita selalu menjadi orang yang teguh dalam menjaga iman dalam hati.

Silahkan Baca : 

  
Pustaka
@kisahsemangat
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar