--> Skip to main content

Terima dengan Lapang Dada Setiap Kritik Saran di Medsos, Karena Siapa tau akan Mengangkat Derajat Kita untuk menjadi sebaik-baik Manusia

Terima dengan Lapang Dada Setiap Kritik Saran di Medsos, Karena Siapa tau akan Mengangkat Derajat Kita untuk menjadi sebaik-baik Manusia
                                                   Bermain Media Sosial                                                                                        www.dw.com
Atmosferku.com - Media sosial, saat ini menjadi trend yang sangat masif menyelimuti disetiap lini kehidupan. Seperti layaknya mata-mata yang tiap hari hanya memandang tajam penuh teliti kearah kita, dan kita tidak menyadarinya. Dengan segala aktivitas ini itu dilakukan secara vulgar, dan diketahui oleh mata-mata. Kemudian disaat yang sama ada seseorang lagi yang menyampaikan bahwa kita sedang diperhatikan seseorang, jadi kita harus hati-hati, menjaga segala aktivitas kita agar lebih tertata dalam jalur yang baik. Namun apa coba, kita menyikapinya malah nyinyir pada orang yang sudah mengingatkan? 

Akh buktinya apa?
Dih, Sok Suci lah!
Niatku kan dakwah..
Nggak usah bohong, nakut-nakutin, atau malah bilang "biarlah, aku menyukai aktivitas ini, toh yang ngrasain akibatnya aku sendiri, dosanya juga buatku saja". Haaadddeeeeeeh.....

Terlalu amat bijak ya, namun nggak mau untuk berpikir dari arah sebaliknya. Dari kacamatanya yang membaca postingan-postingan kita.

Ini yang sering ditemui saat musim media sosial menjadi masif, masing-masing insan menunjukkan diri mereka meskipun menabrak dinding kewarasan, hanya untuk mendapatkan sebuah pengakuan, mendapatkan pengikut atau yang sering kita sebut Followers. Ya, fenomena selebgram menjadi hits dijagad dunia maya. Meraup banyak keuntungan, mendatangkan penghasilan dengan menjual diri mereka dalam sebuah foto. Ada foto yang baik, ada foto yang seronok, sangat banyak bertebaran di lini massa media sosial saat ini. Pokoknya kalau kata pepatah, sudah kaya kedelai yang menempel di peyek. Hehehe...

Silahkan Baca :  Pastikan Kita Mencintai Orang-Orang yang Tepat, Bukan Mencintai Mereka yang Justru Menjauhkan Kita

Terkadang, ketika sudah mempunyai bejibun follower, seakan kita seperti seorang raja ataupun ratu bagi yang perempuan? ya gak? 
Dikritik, dikasih saran, semuanya dimentahkan. Seakan, pemberi saran itu salah perkataannya. Hanya ketika dia mulai terkena masalah, baru dirasa, namun tetep sungkan mengakui.

Hmm.... coba kalau bisa terima dengan lapang dada setiap kritik saran di medsos, karena siapa tau akan mengangkat derajat kita untuk menjadi sebaik-baik Manusia.

Sebenarnya bukan mereka para selebgram saja yang sering kita kritik, tetapi kita sendiri juga siap dengan segala kritikan yang datang dari arah penjuru mata angin. Baik kritik saran yang baik, maupun yang berusaha menjatuhkan kita.

Terima dengan Lapang Dada Setiap Kritik Saran di Medsos, Karena Siapa tau akan Mengangkat Derajat Kita untuk menjadi sebaik-baik Manusia
                         Dengarkan, Telaah dan Resapi setiap kritik dan saran                                                Ilustrasi dari Google
Yang terbaik merespon kritikan pedas yang hanya bertujuan menjatuhkan kita adalah dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki akhlaq dan meluruskan setiap kesalahan. Acuhkan saja setiap kritikan pedas tersebut dan jangan pernah tertekan oleh setiap daya upaya untuk mejatuhkan kita. Sebab kritikan pedas yang menyakitkan kita pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita. semakin tinggi derajat dan posisi kita, maka akan semakin pedas pula kritikan itu. Kubur dalam-dalam setiap kritikan tersebut. Abaikan setiap tingkah polah dan daya upayayang dilakukan unutk menjatuhkan kehormatan kita.

Namun, bukan berarti kita langsung mengacuhkan sebuah kritikan pedas. Tetap harus kita telaah dan resapi kritik saran tersebut, dengan logika kewarasan dan juga dengan kaedah-kaedah kebaikan. Jangan hanya karena keegoisan semata, semua kritikan dimentahkan. Apalagi jika kritikan tersebut adalah sebuah cahaya kebaikan, bisa rugi kita kalau sampai dimentahkan. Kalau kata pepatah namanya, Maunya melihat Kuman diseberang lautan, tapi Nggak Mau melihat gajah yang didepan Mata. ^ ^

Silahkan Baca : MENYIKAPI GEJOLAK NEGERI DENGAN ANGREM PAKARTI

Sebuah aib yang sangat besar dan kesalahan yang sangat fatal apabila kita enggan dan menolak Kritikan dan celaan yang benar dan membangun. Sebaiknya kita harus menerima kritikan dan celaan itu dengan lapang dada, karena kritikan jenis ini justru yang akan mengangkat derajat kita untuk menjadi sebaik-baik manusia. 

Oleh Yogi Permana | IG: @permanaglobal  | Twitter: @permanaglobal
 
Mari menjadi pahlawan penyebar kebaikan dengan men-SHARE artikel Ini. Semoga rezeki berlimpah untuk sahabat yang sudah menjadi pahlawan penyebar kebaikan. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar