--> Skip to main content

5 Alasan ini Bukti Indonesia Sangat Toleran, jadi Kurang Toleran Apa Indonesia?

Bukti Indonesia Sangat Toleran

 
5 Alasan ini Bukti Indonesia Sangat Toleran, jadi Kurang Toleran Apa Indonesia?
Toleransi antar umat Beragama, kurang toleransi apa Indonesia?

Atmosferku.com -  Indonesia merupakan negara yang begitu luar biasa, kata pepatah jawa tuh, "gemah ripah loh jinawi". Maksudnya adalah tentram dan makmur serta sangat subur tanahnya, itulah Indonesia. Bahkan tanah dan batu saja bisa jadi tanaman, kurang apa coba Indonesia.

Namun, kondisi saat ini jauh dari yang namanya Gemah ripah loh jinawi. Mulai banyak isu perpecahan, isu radikal, dan isu-isu yang memanaskan kursi pemerintahan serta rakyat Indonesia sendiri. Yang paling sering disuarakan adalah adanya isu radikal dan intoleransi.

Apa benar Indonesia di ambang perpecahan? Intoleransi dan radikalisme terjadi di mana-mana? Hmm, kata siapa?

Maaf, amat sempit kalau kita menilai toleransi dan intoleransi hanya dari pilkada saja. Pilkada yah pilkada. Nggak usah diperlebar. Memang, kalau kita bicara pilkada DKI, ada kompetisi yang sengit disana. Sebenarnya, ini sih lumrah, marak terjadi di mana-mana. Bukan cuma Jakarta. Bukan cuma Indonesia.

Terus, apa iya, orang Indonesia mendadak intoleran dan radikal hanya karena pilkada? Nggak dong. Kalaupun sempat terjadi, itu cuma temporer dan parsial. Waktu tertentu, tempat tertentu. Betul apa betul?

Apalagi pilkada yang terjadi hanya disatu kota, tapi isu yang berkembang dan berhembus sampai masuk-masuk gang di Kampung pedalaman. 

Fyi, merebaknya hoax dan hate speech di social media, bukan saja menjadi masalah Indonesia. Melainkan sudah menjadi masalah dunia. Sampai-sampai sejumlah negara meminta bantuan PBB. Tapi, tolong diingat, itu kebanyakan terjadi di social media saja.

Tentu, saya tidak membenarkan hoax dan hate speech di social media. Ini perlu kita tangkal sama-sama. Tapi, jangan pula kita melebih-lebihkan, seolah-olah ini sudah gawat darurat dan mewabah ke lingkungan rumah juga lingkungan kerja.

5 Alasan ini Bukti Indonesia Sangat Toleran, jadi Kurang Toleran Apa Indonesia?
Saling bermusuhan. (harian.analisadaily.com)
Sudah banyak yang menjadi contohnya, antar teman sendiri bermusuhan hanya karena efek pilkada. Sungguh memprihatinkan. Padahal mereka mencoblos pilkada saja enggak, wong KTPnya beda kota juga.

Di social media, karena absennya tatap muka, orang sering bicara seenaknya. Kadang rasis, kadang kebencian, kadang keceplosan, kadang salah paham. Nah, akan beda ceritanya kalau tatap muka. Orang cenderung menahan diri, mencoba mengerti, dan berempati.

Berikut  5 Alasan ini Bukti Indonesia Sangat Toleran, jadi Kurang Toleran Apa Indonesia?

1. Indonesia sangat mearik, karena tidak ada istilah mayoritas dan minoritas dalam konstitusi kita. Yang ada cuma istilah kelompok yang berbeda-beda. Itulah hebatnya Founding Fathers kita. Visioner, sudah memikirkan ini sejak lama. Di Barat, jangan salah, memang sudah pakem istilah mayoritas dan minoritas itu.

2. Sekhilaf-khilafnya kita, belum ada statement rasis dari Istana Negara. Siapapun presidennya. Paling cuma celetukan netizen. Lha di Amerika, statement rasis sudah menyeruak dari Gedung Putih. Coba Kurang toleran apa Indonesia?

3. Kita amati dan cermati hal yang lebih kecil, seperti hari libur. Masing-masing penganut agama di Indonesia memiliki 'jatah' hari libur ketika tiba hari rayanya. Di Barat? Mana ada! Seringkali hari libur dinikmati hanya agama mayoritas. Coba Kurang toleran apa Indonesia?

4. Presiden ke-44 Amerika, Barack Obama, saat berlibur ke Borobudur dan Prambanan, lalu berbicara di event diaspora Sabtu yang lalu, akhirnya mengakui betapa tolerannya Indonesia. Borobudur adalah candi Buddha terbesar. Prambanan adalah candi Hindu yang besar. Meskipun keduanya berada tepat di lingkungan Muslim, tapi tetap utuh terawat sampai sekarang. Coba Kurang Toleran apa Indonesia?

5. Masih sering terlihat namun luput dari pemberitaan nasional, ketika aksi damai warga muslim, ada pernikahan dari non muslim. Malah dikawal dan diberi jalan sampai acara pernikahan selesai. Dan sebaliknya, dari non muslim menjaga warga muslim ketika ramadhan dan ketika sholat Idul Fitri. Hanya di Indonesia lah, kita bisa beribadah dengan tenang sesuai kepercayaan masing-masing.

Sebenarnya semua kejadian karena oknum, dan pemberitaan di media sosial yang terkadang disalah gunakan oleh segelintir oknum.

Tapi itulah Indonesia. Sejak dulu, sampai kapanpun, insya Allah. Sejarah merekam, agama-agama yang datang kemudian di nusantara, seperti Islam dan Kristen, bisa masuk dengan damai. Umat Hindu dan Buddha yang sudah ada sejak awal menunjukkan toleransinya.

Toleransi dan kebersamaan itu teramat mahal. Mari kita jaga sama-sama. Toh, laguku dan lagumu masih sama, Indonesia Raya.

Banyak hal yang mesti diperhatikan dengan seksama, bukan hanya lelah dalam menyikapi toleransi. Namun, menjaga keutuhan negeri agar tetap Gemah Ripah Loh Jinawi. Jangan sampai, tongkat dan batu yang bisa jadi tanaman hanya mampu dinikmati negara lain. Tapi Ingat, toleransi bukan dalam hal beragama, karena beragama erat kaitannya dengan Tuhan Pencipta Alam. Sedangkan dengan manusia, hanya kemanusiaan.



 
Pustaka : WA Ippho Santosa
Disunting: Yogi Permana

Terima kasih ya telah menyempatkan waktu untuk membaca  5 Alasan ini Bukti Indonesia Sangat Toleran, jadi Kurang Toleran Apa Indonesia?
Mari menjadi pahlawan penyebar kebaikan dengan men-SHARE artikel Ini. Semoga rezeki berlimpah untuk sahabat yang sudah menjadi pahlawan penyebar kebaikan. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar