--> Skip to main content

Barangkali Hatimu bukan lagi Mengeras tapi Mati dalam Jasadmu yang Hidup

Apakah hatimu mengeras? ataukah hatimu telah mati?





Barangkali hatimu bukan lagi mengeras tapi mati dalam jasadmu yang hidup
Picture from Google

Atmosterku.com |  Barangkali hatimu bukan lagi mengeras tapi mati dalam jasadmu yang hidupKondisi zaman sekarang yang semakin bebas dalam berbagai hal, bukan hanya sekedar pergaulan saja yang bebas, tapi semuanya. Memang pergaulan saat ini cenderung sudah bukan bebas lagi namanya, tapi diluar koridor yang ditetapkan. Pacaran yang semakin menggila, belum dibilang pacaran kalau sampai keperjakaan dan keperawanan tergadaikan. Na'udzubillah..

Bukan hanya itu saja, dengan mengatasnamakan cinta saja, ada orang rela melakukan segalanya. Mencuri, merampok bahkan membunuh. Atau sekarang banyak yang menggunakan kedok cinta untuk melakukan kejahatan. Ini jarang sekali dapat ditebak oleh calon korbannya, dan seringnya itu terjadi pada wanita, yang menjadi korban, tau-tau kejadian deh.  Apa kamu termasuk yang melakukannya, Pacaran?

Apa dengan begitu kamu akan merasa begitu aman melakukan dosa? Tidak-kah merasa lelah dalam bermaksiat? Tidak merasakan nikmat dalam beribadah dan sama sekali tak menyesal saat sadari dosamu kian tertumpuk dan menggunung!

Tak juga mewujudkan perubahan hingga hidupmu diam ditempat. Padahal sebenarnya dalam sanubari yang paling dalam, kamu ingin taubat. Namun kamu merasa begitu berat, tak kuasa meninggalkan segala yang membawa nikmat dalam balutan maksiat. Mulai menjadi pertanda bahwa hatimu mengeras.

Padahal sebenarnya ingin kembali pada illahi Rabbi, Tapi nyatanya kamu terlalu mencintai dunia yang merusak hati. Mempersempit daya kemampuan berpikir secara realistis.

Semua tau, dan menjadikannya sebuah alasan. Betapa manusia itu hina yang tak memiliki apapun untuk digapai, yang mengulangi salah setiap harinya. Tak menyadari bahwa pacaran dan nikmat maksiat lainnya itu hanya kamuflase semata. Tapi apa? kamu akan mengulanginya lagi, meskipun saat kamu menjadi korban datang pada Allah dengan rasa sakit.

Saat datang lagi yang ganteng atau cantik, kamu tertarik. Kembali lagi melakukan aktivitas pacaran, dengan alasan yang hanya mengikuti keinginan dan hawa nafsu, "caranya move on ya dengan nyari penggantinya yang lain". Astaghfirullah..

Sampai kapan akan demikian, sampai kapan? apa iya, sampai kamu sendiri hanya bisa berteriak saja tapi tanpa ada kemauan serta niatan untuk berubah dan meninggalkan semua itu? itu barangkali hatimu bukan lagi mengeras tapi mati dalam jasadmu yang hidup. Padahal juga, banyak bersliweran nasehat bahaya dan dosa dari pacaran.

Akhirnya hanya berteriak,  "Allah .. aku kalah, salah, lelah". Setelah semua yang dilakukan, akhirnya merasakan lelahnya juga. Setelah lama selang waktu yang digunakan hanya untuk bermaksiat. Waktu dihilangkan yang begitu disayangkan.

Silahkan Baca



Pada hari yang berlalu tanpa amal
Pada hari yang berlalu tanpa sesal
Pada hari yang berlalu tanpa kebaikan

Kamu tak sanggup menangisi hati yang mati, tak mampu meratapi setiap sifat buruk yang mungkin tak tertandingi.

Ayo hentikan segala perilaku yang membawa dampak kemaksiatan. Sembuhkan hati-hati yang sakit
Atau tukar hati yang baru agar mampu untuk bangkit, hidupkan kembali hatimu. Putuskan saja pacarmu, atau segera kamu halalkan, karena itu lebih baik.

Dekat dengan Allah, RidhoNya juga akan mendekapmu dalam Taat, segera hilangkan nikmat pada maksiat. dan ganti karena ingin kembali dengan Taubat, agar hidupmu tak terlaknat.

  
Oleh Nadhillah Gayvani 
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar