--> Skip to main content

Terbuat Dari Apa Sih Hati Seorang Ibu?

Sebuah artikel dari atmosferku.com yang berjudul Terbuat Dari Apa Sih Hati Seorang Ibu?, ini tentang kekaguman seorang anak pada seorang Ibu, dengan hatinya yang penuh dengan kesempurnaan.
  

Terbuat Dari Apa Sih Hati Seorang Ibu?

Sampai detik ini tidak pernah tahu, Tuhan memberikan hati yang terbuat dari apa pada seorang ibu. Bingung pun menyelimuti saya.

Apa terbuat dari besi, yang begitu kuatnya?
Apa terbuat dari karet, yang sangat elastis?
Apa terbuat dari kapas, yang sangat lembut?
Apa terbuat dari angin, yang menyejukkan?
Apa terbuat dari cahaya, yang menghangatkan?
Apa... Apa.... aaaaakh...

Entahlah.. Terbuat dari apa Hati seorang Ibu, hanya Allah Yang Mengetahui. Sebagai seorang anak, hanya sekedar ingin terus mengasah daya sensitifitas untuk peka terhadap segala macam sikap dan sifat dari seorang perempuan yang berjuang menahan rasa sakit, serta berada diantara hidup dan mati, perempuan tersebut, "Ibu".

Beberapa hari yang lalu, perempuan terkuat yang namanya disebutkan Rasulullah SAW sampai 3 kali ini memperlihatkan ketegarannya, kasih sayangnya, dan perhatiannya.

Pulang dari Jogja dalam keadaan kehujanan, basah kuyup. Pas membuka pintu, Ibu pas lagi duduk dekat pintu. Langsung beliau menuju saya, seraya berkata dengan lembutnya.

"Kehujanan ya, lain kali jangan sore-sore pulangnya, sekarang sore sering hujan. Ibu buatkan teh hangat ya".

Namun saya menolaknya, karena tidak ingin merepotkan dan berjalan menuju kamar untuk ganti pakaian. Tanpa ada firasat apa-apa, melihat ibu seperti biasanya tidak ada yang beda. 

BACA JUGA :

Saat ketemu Bapak, Bapak bilang bahwa Ibu kemaren sakit 2 hari sampai tidak berangkat ngajar. Saya pun menanyakan sakit apa? Bapak meneruskan,  Ibu juga dibawa kedokter, sampai sekarang masih minum obat. 

Selama sakit, Ibu sama sekali tidak memberikan kabar. Langsung saya seperti disambar petir.

"Inikah Ibu, tidak pernah mau merepotkan anaknya, bahwa memberitahu dirinya sakit pun, tidak".

Dan ketika ke dapur mau makan. Ada 3 gelas teh hangat. Ternyata Ibu tetap membuatkan teh hangat untuk saya serta bapak. Yaa Allah..

"Dalam keadaan yang belum sehat pun masih memikirkan anaknya".

Ibu dalam keadaan kurang sehat, masih memikirkan saya. Sedang saya sebagai anak, telat pekanya. #memalukan

Rasanya ngilu ketika tahu demikian, telat tahu jika Ibu sakit. Yang lebih ngilu kala Ibu rebahan disamping saya yang sedang lihat televisi kemudian bercerita. 

"Kemaren Ibu sakit, 2 hari tidak mengajar. Terus ke dokter, masa sama dokternya tidak diperiksa cuma disuruh melet terus dikasih obat. Bikin tidak puas aja diperiksa, tapi alhamdulillah cocok obatnya. hehe.."

Masih bercanda disebelah anaknya begitu, mungkin ini salah satu hal yang membuat saya selalu tertunda untuk merantau. Karena ia, perempuan yang begitu mulia di mata Allah dan Rasul-Nya.

BACA JUGA :

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al Isra : 23)

Selama ia bernafas, saya akan terus menjadi sosok bayi yang selalu ditimangnya. Ibu tidak akan pernah menganggap saya besar, akan selalu dianggapnya seorang anak yang kapan saja bisa menangis. Dan kehangatannya yang akan menenangkan. Meskipun rambutnya mulai memutih, Ibu tak akan pernah merasa tua untuk memberikan perhatian dan kasih sayangnya. Meskipun badannya semakin lemah, sering merasa pegel-pegel, ia tidak pernah menyuruh anaknya memijatnya namun malah memijat anaknya. Sekejam apapun sifat anaknya, doanya yang terbaik selalu terucap dari mulutnya yang mulai keriput. Asisten Allah ini, tidak pernah meminta lebih pada anaknya, yang ia minta mungkin hanyalah

"Tetap lah menjadi anak bayi ibu yang lucu dan tidak rewel yaa..", Mungkin hanya itu.
Begitu hebatnya seorang Ibu, Ibu yang percaya dirinya mendapat amanah dari Allah, Ibu yang percaya pada janji Allah terhadap syurga-Nya. Sampai syurga diibaratkan berada ditelapak kakinya. Ibu yang demikian lah yang diberi hati begitu sempurna, begitu ikhlas, begitu sabar, begitu tegar, dan mengglegar dahsyatnya.

Kita tidak akan pernah tahu, Tuhan membuatkan hati untuk seorang Ibu itu terbuat dari apa? hanya Dia lah yang Mengetahui terbuat dari apa hati yang penuh dengan kesempurnaan cinta seorang Ibu.

Oleh Yogi Permana | IG: @permanaglobal  | Twitter: @permanaglobal

Demikianlah artikel dari atmosferku.com tentang Terbuat Dari Apa Sih Hati Seorang Ibu?. Jika Anda menyukai dan juga bermanfaat untuk yang lain informasi ini, mohon share dengan memberikan like, twit atau berkomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi sahabat semua di jejaring sosial Anda. Terima kasih.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar