--> Skip to main content

HIDAYAH Itu Indah, Dirasa Namun Tidak Disangka, Bisa Terjadi Tanpa Direncana hanya Butuh Kepekaan

HIDAYAH Itu Indah, Dirasa Namun Tidak Disangka, Bisa Terjadi Tanpa Direncana hanya Butuh Kepekaan
Ilustrasi dari Google
Atmosferku.com - Tua Muda, laki-laki maupun perempuan, semua pasti pernah mendapatkan yang namanya Hidayah dari Tuhannya. Tapi tinggah merasakannya atau tidak. Malah terkadang bilang, "iya nih, nunggu hidayah datang". Padahal omongan demikian merupakan sebuah hidayah, yang harusnya bisa membuat kita menjadi sadar.

Kebanyakan orang menganggap hidayah itu adalah sebuah momentum yang besar terjadi pada diri sendiri maupun keluarga, biasanya berupa musibah atau ujian. Padahal, hidayah  bisa dirasakan, itu cukup dengan sebuah kepekaan tidak perlu menunggu ujian yang begitu besar dan berat. Ibaratnya tuh, kita jalan, melihat orang tersenyum, kita biasa saja. Kalau saja lebih peka, kita ikut tersenyum, bisa tuh dari senyum tersebut, kita bisa merasa lebih plong, lebih enjoy. Masa senyum aja mesti nunggu ada yang ketok kepala kita sambil bilang "Wooy tersenyum wooyyy", kan bisa lebih berat lagi untuk tersenyum.

Hidayah itu indah. Dirasa namun tidak disangka, bisa terjadi tanpa direncana. Terkadang berupa musibah, sakit, dari melihat, dari mendengar, dari merasakan atau dari kebahagiaan yang hakiki. Hidayah mampu datang secara tiba-tiba, tanpa harus dipanggil apa lagi disms tapi bisa berawal dari sms. ia juga mampu mengajak kita untuk lebih dekat kepadaNya. Bagi yang bersungguh-sungguh, ia akan mampu mengenggam hidayah tersebut, menyimpannya dalam hati, agar mampu konsisten dalam sebuah perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Tetapi bagi mereka yang lalai, mereka akan lebih sibuk berhura-hura dengan dunia tanpa memikirkan akhirat.

Silahkan Baca : Kecelakaan yang Membawa Hidayah

Apa iya? kita mesti nunggu terkena musibah terlebih dahulu, baru merasakan mendapatkan hidayah dan kemudian memutuskan untuk berhijrah? Itupun kalau peka, kalau malah menyalahkan orang lain sebagai penyebab terjadi musibah, gimana? banyak yang demikian. Misal nih untuk remaja, untuk umum juga. Pacaran atau selingkuh, saat pacaran bahagianya minta ampun tiada tara, tidak inget tuh yang namanya Tuhan, bahkan Tuhan dijadikan saksi atas kegiatan pacaran mereka. Yang sholat jama'ah bareng, baca qur'an bareng, puasa bareng, buka puasa bareng, sedekah bareng, naik gunung bareng, ngecamp bareng, berwisata sama temen-temen tetap saja dilokasi wisata berduaan. Tapi giliran putus, karena si cowok/ cewek berpaling ke yang lain, ekh malah nyalahin yang lain bukannya instrospeksi diri. Melampiaskannya ke orang lain lagi. Yang selingkuh pun demikian, banyak tuh sekarang berita tentang perselingkuhan, terkadang sudah ketahuan, cerai, tetep selanjutnya nglakuin hal yang sama, Sebenarnya banyak contoh yang lain karena ketidakpekaan kita akan adanya hidayah. Mendengar adzan saja, sebenarnya itu hidayah buat kita, tapi kita acuh, tidak langsung menuju masjid. 

Namun, kita juga jangan menganggap diri kita terlalu benar, karena itu akan menutup ilmu-ilmu baru atau hidayah-hidayah baru masuk pada kita. Belum tentu juga kita akan lebih baik dari orang lain yang masih dalam jerat maksiat, buat mereka hidayah adalah misteri, bisa menjadi virus yang langsung menginjeksi dan mempengaruhi orang dengan seketika.
  • Siapa sangka dia yang di awalnya kita cap sebagai pendosa tiba-tiba berubah menjadi seseorang ahli ibadah.
  • Siapa sangka dia yang di awalnya selalu melakukan hal tercela tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang mengajak kepada kebaikan.
  • Hari ini kita lihat dia dengan santai kesana kemari dengan pasangan tak halalnya. ia lakukan hal yang tak sepatutnya dilakukan, ketawa sana sini dan buat hal mesra. Esoknya terlihat dia duduk seorang diri, berbicara dengan begitu santun dan menjaga pandangan serta tidak ingin lagi bersentuhan dengan lawan jenisnya yang bukan mahramnya.
  • Hari ini kita lihat dia berkelahi dengan temannya perkara orang yang dia suka. ia ucapkan kata-kata yang tak mesti ia ucapkan, hal itu tampak biasa baginya. Esoknya, nampak dia jalin silaturrahmi begitu baik dengan sesama muslim dan hanya berkumpul membicarakan perihal islam.
  • Hari ini kita lihat dia berpakaian serba terbuka tanpa memikirkan dosa. Esoknya terlihat dia berpakaian syar'i dan teramat takut jika auratnya terlihat.
  • Hari ini kita tau kalau dia mengacuhkan seruan adzan yang memanggilnya untuk bertemu Allah. Esoknya terlihat dia selalu keluar masuk masjid ketika adzan berkumandang. ia laksanakan sholat 5 waktu dan sholat sunnahNya.
Itu semua terjadi karena indahnya Hidayah. Entah di hidayah ke berapa yang ia dapatkan, jika kita lebih peka, akan lebih cepat kita melakukan perubahan. 

Silahkan Baca : Perjalanan Pria Pemabuk Dengan Pemuda Shaleh

Kemudian, jika dalam proses hijrah, ada yang mengatakan kita hanya ikut-ikutan, sok berubah karena sedang nge-trend, maka jawab saja omogan mereka, bahwa setidaknya kita mengikuti sesuatu yang benar dan semoga kita menjadi pengikut yang setia hingga kita mampu mengajak orang lain untuk mengikuti langkah kita.

Kepekaan itu memang dilatih, kalau ingin melatih agar cepat merasakan hidayah, maka bergabung dan berkumpulah dengan orang-orang yang telah menerima hidayah, ikutlah juga kegiatan-kegiatan sosial, disitu akan merasakan nikmat terdahsyat bagaimana kita harus bersyukur lebih dalam atas segala karunia dari Allah. 

PEKA-LAH akan Hidayah, jangan sampai HIDAYAH hanya melambaikan tangannya sambil menjauh karena kita sudah habis JATAH UMURNYA. Itu RUGI namanya 




Oleh Nadhillah Gayvani
Penyunting : Yogi Permana


Demikianlah artikel Renungan dari atmosferku.com Berjudul  HIDAYAH Itu Indah, Dirasa Namun Tidak Disangka, Bisa Terjadi Tanpa Direncana hanya Butuh Kepekaan. Jika Anda menyukai dan bermanfaat untuk yang lain artikel ini, mohon SHARE YAA dan jangan lupa untuk like, twit atau berkomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi sahabat semua di jejaring sosial Anda.
Mari menjadi pahlawan penyebar kebaikan dengan men-SHARE artikel Ini. Semoga rezeki berlimpah untuk sahabat yang sudah menjadi pahlawan penyebar kebaikan. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar