--> Skip to main content

Ada Bahaya Asmara diantara Santriwan dan Santriwati

Ada Bahaya Asmara diantara Santriwan dan Santriwati

Ada Bahaya Asmara diantara Santriwan dan Santriwati - Bukan hanya remaja-remaja yang bebas, atau remaja rumahan saja yang terjangkiti virus takut jomblo, atau virus barat yang bernama pacaran. Akan tetapi remaja-remaja pesantrenpun beberapa diantaranya sudah terserang.

Didaerah saya, ada beberapa pesantren, kebetulan saya mempunyai teman yang berbisnis warnet serta studio photo dideket pesantren tersebut. Pernah, saya pas main, ada beberapa remaja yang mencetak foto bersama kekasihnya. Padahal santriwati..

Selain itu, kata orang ya, bahaya ketika santri sudah mengenal hal-hal yang kaya gitu. Bisa lebih gila, dan bebas. Entah bagaimana virus pacaran mampu masuk ke pesantren dan menjangkiti para santriwan dan santriwati.

Memang sih tidak semua santri demikian, tapi cukup banyak yang tergoda pacaran. Selain itu, ketika keluar, santriwati seperti gimana gitu. Kaya ngundang untuk digoda. Tapi sekali lagi, tidak semua santri seperti itu. Hanya oknum saja yang kebetulan menjadi santri. Tapi oknum ini yang berbahaya, karena bisa menularkan.

Silahkan Baca : Sebelum Kamu Menyakiti ataupun Tersakiti karena Pacaran, Segera Putuskan atau Halalkan!

Jadilah pribadi yang kuat ya santriwati, bukan menyalahkan, tapi godaan terberat bagi seorang laki-laki adalah kecantikanmu, pesona wajahmu, senyumu, dan banyak lainnya, maka tundukanlah wajahmu.

Karena godaan tersebutlah kaum lelaki seperti santriwan bisa tergoda, yang kemudian bisa reflek dengan naluri merayu. Dimana nafsu terus memburu.

A : "Ukh, aku sayang sama kamu, Kamu itu udah cantik, pinter, pake cadar, baik lagi. Kamu mau gak jadi pacarku?" (Penuh harap)

U :(Dalam hati jedag jedug) "Mm.. (Malu-malu) Iya akh, aku mau pacaran sama kamu, kamu itu udah paham syariat, ganteng, udah gitu nyantri lagi".

STOP!!!! No no no!! Hello neng santriwati, masih mau juga menerima jurus gombalan para buaya syariat? (ngakunya saja syariat).

Ada Bahaya Asmara diantara Santriwan dan Santriwati

Kuy-lah tobat neng, tobat. Begitu mudahnya kah kamu terima kata-kata manisnya? Inget loo ya, yang manis-manis bisa bikin diabetes.

Terbuai pujian-pujian yang melenakan, jika dengan mudahnya ia mengungkapkan rasa padamu, yakinkah kamu adalah satu-satunya akhwat yang dia Cinta?Yakinkah dia benar-benar akan serius denganmu?

Ah, rasanya tak mungkin, tak ada kata Cinta tanpa kata akad. Tak ada kata Cinta yang suci jika dia yang katanya Cinta padamu hanya mengumbar kata, mengajak bertemu tanpa mahram?

Sudikah kau jadi perempuan gratis? Yang bebas dimiliki laki-laki hanya dengan sepatah dua patah kata?

Silahkan Baca :  Ini Nyata Fenomena Pacaran Konsep Syar'i

Hmm.. Jika harga diri wanita hanya sebatas itu, sudikah dirimu disebut gadis "Murahan"? aih.. Jangan sampai ukhty, Jangan sampai kamu jadi gadis murahan, kamu harus tau kalau kamu itu sangat mahal ukh, jangan dengan mudahnya kau berikan Cinta dan hatimu sebelum ada kata SAH dihadapan orang tuamu.

Begitu pula buat kalian para buaya syariat, stop nggombalin anak orang, stop baperin hati wanita wanita yang lemah lagi lembut, stop ya ikhwani, stop mencari-cari perhatian itu.

Jangan mengumbar janji manis yang melenakan. Wahai ikhwani para santri, kamu telah paham akan syariat, paham sunnah, paham apa yang halal dan haram, jangan berlagak macam orang bodoh. Kelak kamu lah pemimpin negeri ini, jangan hancurkan masa depanmu hanya dengan apa yang kau perbuat hari ini.

Kamu sudah paham tentang ajaran agama, dari PerintahNya sampai pada LaranganNya, kamu sudah memahami itu. Jadi jangan hancurkan pemahamanmu itu hanya dengan kebelet pacaran. Akibat godaan teman-temanmu, atau akibat sering dibully teman-temanmu.

Tetep sabar jika dibully, teguhlah pada Tali Agama Allah. Niscaya, kamu akan mempu menjaga hati dan jiwamu agar tidak terjangkiti virus yang merusak tersebut.

  
Pustaka :
Instagram: indonesiatanpapacaran
Editor: Yogi Permana
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar