--> Skip to main content

3 Level Orang Baik - Baik ketika Mencari Rezeki

Orang baik-baik ketika mencari rezeki, ternyata ada level-levelnya. Apa saja itu? nah simak ya 3 level orang baik-baik ketika mencari rezeki berikut ini







3 Level Orang Baik - Baik ketika Mencari Rezeki

Atmosterku.com | 3 Level Orang Baik - Baik ketika Mencari Rezeki - Mencari rezeki di dunia emang harus dilakukan, rezeki emang tidak tertukar tapi rezeki juga perlu diusahakan. Ada banyak cara dalam mengusahakannya, dari yang santai sampai yang begitu keras. Rezeki pun ada banyak macamnya, kita bernafas, kita disayang orang tua, kita banyak teman, kita sekolah dengan fasilitas cukup, kita makan tidak kekurangan dan masih hidup sampai sekarang itu rezeki yang tidak ternilai. Jadi, rezeki bukan hanya soal materi terutama uang. Namun, yang akan dibahas adalah rezeki yang berupa materi atau uang.

Kata rezeki sendiri sangat positif maknanya, jadi jangan dislewengkan dengan dapat uang dari judi, jual barang curian dan sejenisnya adalah termasuk dalam kategori rezeki ya, itu jelas bukan. Karena rezeki dari Allah, jika dapatkan materi dari hal yang buruk, itu dari nafsu manusia, akibat godaan syetan yang terkutuk.

Kita sempitkan lagi, rezeki hanya untuk orang-orang yang baik, boleh ya saya simpulkan begitu. Kalau orang jahat dapat rezeki gimana? ya bisa saja, berarti saat dia mendapatkan rezeki yang halal, dia sebenarnya sedang menjadi orang yang baik.

Silahkan Baca : Hati-hati! Iri dan Dengki hanya akan Menutupi Rezeki

Dan, Orang baik-baik ketika mencari rezeki, ternyata ada level-levelnya. Apa saja itu? nah simak ya 3 level orang baik-baik ketika mencari rezeki berikut ini

Level satu.
Dia memastikan kehalalan pada sumber rezeki, cara mendapatkan, dan cara membelanjakan. Bagi dia, halal dan legal itu teramat penting. Mutlak. Tidak bisa ditolerir, karena baginya rezeki yang halal itu berkah, buat dia dan keluarganya.

Level dua.
Dia berusaha mendapatkan rezeki yang halal sebanyak-banyaknya. Supaya apa? Agar dia bisa bersedekah sebanyak-banyaknya. Mulia? Sangat mulia, insya Allah. Bukan serakah, tapi tujuan mulia, karena akan dikembalikan pada Allah. Kalau serakah, dapat uang banyak digunakan untuk foya-foya dan membeli barang yang tidak jelas manfaatnya.

Level tiga.
Dia bukan sekedar bekerja keras. Bukan sekedar rezeki yang halal. Bukan sekedar sedekah yang banyak. Baginya, tak cukup hanya segitu. Dia berusaha 'bersikap lebih'. Nah, ini juga. Selain dengan menggunakan materi yang didapatkan, dia juga menunjukkan dengan sikapnya. Dengan Ikhlas lillahita'ala...

Silahkan Baca



Dia memilih #karier dan #bisnis yang sarat manfaatnya, sarat berkahnya. Bukan sekedar halal. Ketika ditanya, buat apa? Dia menjawab, "Biar 8 jam bernilai ibadah semuanya."

Halal, harus. Kerja keras, harus. Sedekah, harus. Tapi alangkah baiknya kalau kita memilih karier dan bisnis yang sarat manfaat juga sarat berkahnya.

Boleh saya jelaskan sekali lagi? Begini. Biasanya kita mencari nafkah 8 jam sehari. Hendaknya itu semua bernilai ibadah. Bukan ketika sholat atau berdoa saja.

Karena banyak dari kita yang mencari rezeki hanya soal uang, bukan ibadahnya. Bahkan terkadang lebih mementingkan kerjanya daripada ibadahnya. Ya Tidak?

Silahkan Baca : Cobalah Berlatih untuk Berlapang Dada dari setiap Perkataan Orang lain, Bisa Jadi itu Nasehat

"aduh, nanggung, bentar lagi", padahal adzan sudah berkumandang. Tapi tetep tidak berhenti bekerja. Alangkah baiknya jika berhenti terlebih dahulu, baru setelah ibadah lanjut lagi pekerjaannya, inshaaAllah itu lebih berkah.

Rezeki itu dari siapa coba? apa dari bosmu? atau dari bisnismu? dirasa sepertinya bukan, jelas bukan. Karena rezeki kita ya dari Allah SWT, yang sudah mengatur rezeki kita, agar tidak tertukar bahkan bsa dilebihkan tanpa kita minta, asal...

Kita juga mendahulukan, melebihkan perhatian kita padaNya. Tanpa ada paksaan dari orang lain, dengan hati yang ikhlas untuk menghadap, meskipun begitu banyak pekerjaan yang menanti.

Silakan direnungkan dan jangan lupa share ya, biar teman-temanmu yang maniak kerja dengan mengacuhkan Allah kembali mengutamakanNya.

Silahkan Baca :   

  

Oleh Yogi Permana
Pustaka:
WA Ippho Santosa
Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar