--> Skip to main content

Kisah Pertanggungjawaban Seorang Dokter



Kisah Pertanggungjawaban Seorang Dokter - Kalau sudah menjadi sebuah tanggung jawab memang mesti dilaksanakan, apapun itu keadaannya. Apalagi jika itu sebuah pekerjaan dan sudah disumpah jabatan. Jelas, itu harus dilaksanakan dan harus mempertanggungjawabkan.

Kisah tentang tanggung jawab berikut ini harusnya lebih bisa menyadarkan kita, bahwa memang apa yang sudah menjadi janji harus selalu diusahakan untuk ditepati. Begitu juga dengan sebuah pekerjaan, jika pekerjaan tersebut melalui proses pengambilan sumpah, otomatis itu adalah sebuah janji.

Seperti seorang dokter dengan sumpah jabatannya. Disaat banyak postingan mengenai dokter yang kurang enak dalam melayani masyarakat, malah ada ksiah seorang dokter yang begitu mengahrukan. Bagaimana kisahnya? simak berikut ini.

Hari itu ada seorang dokter yang berlari dengan terburu-buru memasuki rumah sakit karena saat itu ada panggilan operasi darurat.

Silahkan Baca : Orang Dewasa masih duduk-duduk Dibelakang, Adik ini sudah Menempati Shaf Pertama

Dia berusaha menjawab panggilan itu secepatnya, sampai di rumah sakit, dia mengganti dengan baju operasi dan dia pun langsung menuju ruang operasi.

Dia bertemu dengan ayah sang anak yang mondar-mandir sepanjang lorong menunggu dokter datang. Ekspresi muka sang ayah sudah muram, karena khawatir dengan kondisi anaknya.

Ketika melihat dokter itu, sang ayah berteriak :

"Kenapa lama sekali datangnya?? Apa anda tidak tau kalau nyawa anak saya dalam bahaya?? Apa anda tidak punya rasa tanggungjawab?! "

Dokter itu tersenyum dan menjawab :

"Maafkan saya, tadi saya tidak di rumah sakit dan saya berusaha datang secepatnya setelah menerima panggilan, dan sekarang saya mohon bapak tenang dulu, jadi saya bisa melakukan tugas saya."

"Tenang?? Bagaimana jika anak anda yang di dalam sana saat ini, apa anda bisa tenang?? Jika anak anda meninggal sekarang, apa yg akan anda lakukan.?!", Jawab si ayah sambil menahan amarah.

Silahkan Baca : Pasangan ini Berbisnis Batik Bermodal Uang Amplop Nikah dari Para Tamu

Dokter itu tersenyum kembali dan menjawab:

"Dokter tidak bisa memanjangkan umur manusia. Kami akan mengusahakan yang terbaik dan tetap berharap bantuan Tuhan."

"Ngomong memang gampang kalau tidak perduli..!", gumam si ayah.

Dokter tersebut pun masuk untuk mengoperasi si anak. Operasi berlangsung beberapa jam dan setelah selesai  dokter itu keluar dengan gembira.

"Syukur alhamdulillah, anak anda selamat"

Tanpa menunggu jawaban dari sang ayah, dia terus saja berjalan, dan meninggalkan si Ayah sambil mengatakan :

"Kalau ada yang bapak mau ditanyakan, tanya pada suster ya..."

"Kenapa dia sombong sekali sih? Bahkan dia tidak bisa menunggu sebentar saja, jadi saya bisa menanyakan ttg keadaan anak saya.", komentar si ayah pada seorang suster

Suster yang mendengarkan pun  itu menjawab sambil menangis, tetes air mata membasahi wajahnya:
 
"Anak dokter itu meninggal kemarin sore karena kecelakaan, beliau sedang di pemakaman ketika kami memanggilnya untuk mengoperasi anak bapak. Dan sekarang, setelah menyelamatkan anak bapak, beliau harus buru buru kembali ke pemakaman anaknya...".

Silahkan Baca :  Pernikahan Sederhana yang Indah Hanya Bermeja Kardus Mie dan Cincin Titanium

Saat mendengarkan jawaban suster, si Bapak hanya bengong, tak mampu mengatakan apa-apa. Karena dokter tersebut benar-benar sudah berusaha untuk bertanggung jawab, bahkan meninggalkan acara pemakaman anaknya. 

So, Jangan cepat-cepat suka menghakimi orang lain. Karena kita tak pernah tau sesungguhnya tentang hidup orang lain, apa yang tengah mereka alami dalam perjalanan hidup mereka. Saling mengerti merupakan kunci kekuatan sebenarnya.

Oleh karena itu, baik-baiklah dengan orang lain. Pertanggungjawabkan dirimu yang telah diciptakan Allah sebagai khalifah di muka Bumi, untuk menjaganya tetap alami.

Silahkan Baca : 

  

Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar