--> Skip to main content

2 Puisi Balasan - Ibu Indonesia

2 Puisi Balasan - Ibu Indonesia

Puisi Balasan - Ibu Indonesia - Menyikapi puisi yang digaungkan oleh sang budayawati di acara peragaan busana seorang desainer terkemuka di Indonesia, puisi yang telah menyakiti sebagian besar umat islam. Karena kita (umat Islam) sangat menjunjung tinggi syariat islam.

Bahkan ya, umat islam tidak mendeskriditkan syariat agama lain, bahkan syariatnya mereka yang tidak memliki agama. Karena bagi kami (umat islam), urusan agamaku agamaku, dan agamamu ya agamamu. Masing-masing punya privasi sendiri yang agama lain atau orang yang tidak mengerti tak boleh sembarangan membuat statement.

Budayawati tersebut membacakan sebuah puisi yang menyakiti umat islam. Bagaimana tidak, jika Kidung lebih indah lantunannya daripada Adzan, serta cadar yang dianggap cuma kain pembungkus wujud saja. Jelas, padahal diawal bait pertama sudah bilang, "aku tak tahu syariat Islam".

Harusnya, sebagai seorang budayawati yang sudah senior, itu mampu berikir dan beropini secara luas, bukan semaunya sendiri. Okelah, jika itu puisi untuk disimpannya sendiri, itu tidak masalah. Tapi ini puisi digaungkan diacara yang ditayangkan oleh stasiun tv nasional. Apa kagak mikir?

Silahkan Baca : Kalau Belum Tahu Syariat Islam, Belum Tahu Soal Adzan, BELAJARLAH!!


Oleh karena itu, tanggapan warganetz pun beragam, ada yang membela namun lebih banyak yang memprotesnya. Terutama yang bener-bener hatinya Islam. Karena itu syariat agamanya sendiri. Jika dibandingkan dengan hal yang tidak sesuai, pasti akan bergetar hatinya.

Beberapa warganetz pun ada yang langsung menanggapinya dengan membuat puisi tandingan yang lebih merdu, lebih bernilai, lebih berbobot serta tidak mendeskriditkan.

Nah berikut 2 puisi tandingan yang tersebar di jagat dunia sosial media.

SUKMA MATI Karya: Zak Sorga . 

Sukma mati 
raga mati 
fikiran mati 
rasamu mati 
harga diri mati 

kau berjalan bagai zombie . 
kau khianati negeri sendiri 
kau hujat syariat islam yang suci 
seolah kau bertangan besi 
Ingin memadamkan cahaya ilahi. . 

Cahaya Ilahi adalah cahaya segala cahaya 
tanpa itu kau buta gelap gulita 
Lebih hina dari binatang melata 

sukma mati 
ragamu mati 
fikiranmu mati 
rasamu mati 

kau berjalan merangkak-rangkak nyeri 
tanpa harga diri 
Tanah pun kau belum 
Udara pun kau belum 
Besi pun kau belum 

kau hanya mengkais-kais remah-remah kepahlawanan 
apa kau tak malu? 
Sukma mati 
kau lahir dari mimpi yang lain

Fikiranmu tercemar 
Cintamu Nanar 
Indonesia tak membutukanmu 

Tanpa tobat 
kau akan sekarat 
dirimu terus melarat 
Hidupmu akan tersayat-sayat 
berkalang sunyi Nyeri abadi 

Berikut postingannya di sosial Media Facebook

Ada satu ladi, sebuah puisi tanggapan yang dibawakan oleh Muhammad Husein Gaza dari jalur Gaza Pantai Mediterania. Puisi yang kuat, bahwa Ibu Indonesia memegang teguh syariat islam, Puisi dari Gaza untuk Ibu Indonesia. Berikut puisinya

Assalamu'alaikum wr wb

Untuk Ibu di Indonesia
Aku tau syariat islam
karena ibuku lah orang pertama yang tanamkan itu di jiwaku
ada yang bilang
sari konde Ibu sangatlah indah
lebih cantik dari cadar yang kakak gunakan

Tapi ibuku berpesan
Nak, cantik di mata kalian
belum tentu cantik di mata Tuhan
Indah dimata kalian 
belum tentu indah di mata Tuhan

Aku terlahir dari seorang Ibu indonesia
yang Katanya, jari jemarinya berbau getah hutan
memang ada apa dengan getah hutan
padahal yang membuat hati ini tenang adalah ketika...
melihat jari jemari ibu ku perlahan membuka lembaran-lembaran suci al qur'an
dinaungi sayap-sayap malaikat kasat mata
yang mendoakannya secara beriringan

Wahai para wanita Indonesia
lihatlah ibuku di Indonesia 
saat penglihatanmu mulai men duniawi
supaya kamu mengingat 
bahwa kita sedang ditunggu oleh akhirat
kehidupan yang abadi

Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
maka berislamlah secara kaffah dalam syariat islam
hiduplah dengan Al Qur'an
dan bersunnahlah dengan sunnah Nabi Muhammad SAW
Aku tahu
aku tahu syariat islam
aku tahu indah dan eloknya syariat islam
seindah kidung doa ibuku
di sepertiga malam
seelok ayat-ayat Al Qur'an
yang ibuku lantunkan siang dan malam 
dan seindah suara lantuna adzan 
yang selalu bapakku kumandangkan

Ingat!!
Jangan tertipu wahai kaum ibu
Gemulainya gerakan tarian bukan lah ibadah
Jauh dari kata murni
Tidak seperti puja puji pada Illahi

Lelahan air matamu ketika mengingat dosa
balutan jilbab dan kerudungmu
serta akhlak muliamu lah
caramu menggapai alam surgawi
pandanglah ibuku di Indonesia
saat pandanganmu semakin pudar
rakus akan dunia
dan kehidupannya yang fana

Supaya kau dapat meghayati hakikat dari kehidupan yang sejati
karena sudah sejak dahulu kala
syariat islam mengajarkan kita
cinta dan hormat kepada para Ibu
Tidak hanya di Indonesia
namun diseluruh Ibu di seluruh Dunia.

Sontak postingannya tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari warganetz, serta langsung di-share ribuan kali. Berikut postingannya di sosial media facebook.


  

Doa kami, Semoga rezeki berlimpah untuk sobat semua hari ini. Aamiin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar