--> Skip to main content

Kisah Ayu, Pelajar SMK yang Berjualan Cilok untuk Bisa Hidup Mandiri

Kisah Ayu, Pelajar SMK yang Berjualan Cilok untuk Bisa Hidup Mandiri

Ayu, Pelajar SMK yang Berjualan Cilok untuk Bisa Hidup Mandiri - Kali ini saya akan menuliskan tentang sebuah inspirasi untuk adek-adek yang masih sekolah terutama bagi yang sekarang sedang duduk di bangku SMA. Bukan sesuatu yang menarik mungkin dimata beberapa anak dari kalian.

Tidak berbau euforia, ataupun berbau gaya anak-anak zaman sekarang. Tapi kemandiriannya bisa kalian ambil sebagai hikmah. Anak SMA itu bukan hanya sekedar belajar saja, tapi juga melatih kemandirian serta bersosialisasi. Seperti yang dilakukan oleh Ida Ayu Rizki Susilowati.

Ida Ayu Rizki Susilowati merupakan Pelajar SMA yang viral di sosial media karena berjualan cilok. Apa diantara kalian ada yang berani berjualan cilok ke sekolah yang kalian sendiri sekolah disitu? masih pakai seragam pula. Berani? jujur saja, itu butuh mental yang sangat kuat.

Silahkan Baca : MashaaAllah, Muslimah Ini mampu Lulus Cumlaude dan punya Omset 90 Juta

Berjualan cilok sudah dilakukan Ayu selama setahun yang lalu, berarti ia sudah melawan mental malu, mental gengsi gede yang dimiliki kebanyakan orang.

Pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMK Bhakti Karya, Kecamatan, Karanganyar, Karanganyar, Jawa Tengah ini mengaku ingin bisa hidup mandiri dengan cara berjualan cilok. MashaaAllah...

Saya saja ditantang jualan cilok pakai motor dengan dua keranjang berisi cilok dibelakang belum berani. Pakai motor lho, bukan sepeda, tapi rasanya gimana gitu. Ada penolakan dahsyat dari dalam diri, penolakan tersebut muncul dari energi gengsi yang masih mendominasi.

Itulah kenapa harus mampu mengontrol diri, jika gengsi terus mendominasi dan menguasai diri, kita tidak akan menerima apapun yang sekiranya level berada dibawah, terutama yang kurang kelihatan menarik secara kasat mata.

Nah, ayu sudah melakukannya. Menundukan rasa gengsi diusianya yang masih belia, usia SMK merupakan masa-masa yang paling indah, dimana akan banyak teman dan menemukan hal-hal baru. Tapi ia memilih berjualan cilok. Sebuah keputusan luar biasa menurut saya, tanpa melihat latar belakangnya ya.

Memang sih, Ayu sehari-hari tinggal bersama adiknya di rumah yang beralamatkan Kebonagung, RT 006/ 006 Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar. Kondisinya yang membuatnya harus mandiri. Kemana orang tuanya?

Silahkan Baca :  Teguran Keras untuk Kita dari Kisah Gadis Kecil Penjual Tisu di Stasiun Cawang

Ibunya bekerja di Bekasi, Jawa Barat. Sedangkan ayahnya telah meninggal dunia sekitar dua tahun yang lalu. Kondisinya memang mengharuskan dia bangkit dan bergerak tidak sesuai dengan teman-teman sebayanya.

Jika ada yang mengatakan, "ya pantes dia jualan cilok jika kondisinya kaya gitu?".

Berarti yang berfikiran kaya gitu, sangat sempit. Coba jika kita yang berada dalam kondisi Ayu. Apa malah kita akan putus asa dalam menjalani hidup. Belum memenuhi rasa gengsi untuk bisa seperti teman-teman yang lainnya, main dan jalan-jalan hanya untuk selfie. Iya atau ya?

Malah keputusasaan yang menghampiri, bukannya mampu berdiri dan kemudian bergerak. Seperti kaya yang Ayu lakukan. Melawan rasa gengsi demi kemandirian.

Kisah Ayu, Pelajar SMK yang Berjualan Cilok untuk Bisa Hidup Mandiri
Kalau melihat kondisinya yang tinggal bersama adiknya, Ayu sebenarnya sudah mandiri, bahkan lebih dari kata mandiri. Dia mengurusi adeknya, masak, bersih rumah, menjaga rumah, dan sebagainya. Coba kalau kita yang seperti itu, bisa-bisa rumah malah jadi sarang kecoa dan spiderman.
Cilok yang dijual Ayu, merupakan cilok yang Ayu buat sendiri.


Ia membuatnya setelah selesai jam sekolah. Pulang, buat cilok, saat sudah matang, ia taruh disepeda dan kemudian berkeliling. Ida ayu pun mengaku tidak merasa malu dengan apa yang dilakukannya.

Ayu juga bercerita jika  modal awal untuk berjualan cilok dia dapatkan dari pinjam kepada saudaranya senilai 150 ribu. Dan juga sepeda yang digunakannya berjualan, juga ia meninjam dari saudaranya. MashaaAllah...

So, Jika kalian melihat Ayu, anak SMK yang berjualan cilok dengan gerobak bertuliskan Cilok-Cilok Tebal Rasa, Ayo Move On, segera hentikan, dan belilah. Untuk membantu kesehariannya. Semoga bernilai pahala buat kalian.

Ayu mampu mengumpulkan hasil bersih dengan rata-rata Rp 30.000 dalam sehari. itu sudah lebih dari cukup buat Ayu sendiri.


Efek dari viralnya Ayu berjualan cilok di sosial media, sampai Ida Ayu mendapatkan kesempatan berbincang bersama Deddy Corbuzier di acara Hitam Putih. Ini jadi kejutan buat Ayu, dari Allah untuknya.

Dari perbincangan tersebut diketahui jika Ida Ayu seringkali tidur hanya 1,5 jam sampai 4 jam tiap hari. Karena jam 2 pagi harus sudah bangun, untuk membuat adonan cilok serta beres-beres rumah.

Selain itu, saat SMP ternyata dia juga sudah pernah berjualan cilok

Hmm, pelajar yang merupakan anak ketujuh dari 10 bersaudara inimendapatkan efek tidak terduga ketika menjadi viral di sosial media, selain dipanggil hitam putih. Cilok jualannya juga semakin laris, sebelum viral ia menghabiskan bahan sekitar 2 Kg, setelah Viral menjadi 6 kg. Naik 2 kali lipatnya.

Pendapatannya pun naik, dari 30-50 ribu, menjadi lebih dari 80 ribuan dalam sehari.

Ida Ayu juga sempat tidak meneruskan sekolah setelah lulus SMP, sekita 3-4 tahun ia tidak meneruskan sekolah. Usianya sekarang yang sudah menginjak 20 tahun tidak membuatnya pantang mundur, apalagi malu, karena belajar tidak melihat usia.

Dari usaha yang Ida Ayu lakukan dengan berjualan cilik, ada cita-cita menarik yang bener-bener out of the Box, karena seorang Ayu ingin menjadi seorang Petinju. (semoga tercapai)


Kemandirian yang Ia lakukan, inshaaAllah akan berguna saat dia dewasa nanti. Disaat yang lain masih berusaha mengontrol dan melawan gengsi, Ayu tinggal menyelaraskannya saja agar lebih bermanfaat.

Semoga bisa menjadi Inspirasi yang bermanfaat untuk kita semua. Dan ayu selalu mendapatkan rezeki berlimpah dari Allah, begitu juga kita semua. Aamiin Yaa Rabb




Pustaka:
Instagram : kisahsemangat
Grid.com
Jangan Lupa Tersenyum
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar