--> Skip to main content

Tradisi Nyewu Desa Watulawang, Cara Memanggang Ayamnya Kok Gitu?

Tradisi Nyewu Watulawang, Cara Memanggang Ayamnya Kok Gitu?
Doc. Atmosferku.com

Heran saat mendokumentasi Tradisi Nyewu di Watulawang Java Heritage, cara memanggang ayamnya kok gitu, kaya wayangan saja. Hehehe

Atmosterku.com | Tradisi Nyewu Desa Watulawang, Cara Memanggang Ayamnya Kok Gitu? - Notifikasi Wassap masuk ke hape saya, pesan tersebut dari Mas Juni, pengelola Watulawang Java Heritage. Mas Juni memberitahukan bahwa tetangga rumahnya akan ada yang mengadakan tradisi "NYEWU", yakni memperingati 1000 hari kematian ayah dari tetangganya Mas Juni tersebut.
 
Tanpa basa-basi, saya dan beberapa rekan pun segera memancal pedal gas dan menuju ke Watulawang Java Heritage. Masih banyak budaya tradisional disana yang belum saya lihat, selain dari tradisi nyewu, dan kesenian Ebeg serta Cepetan atau Dangsak khas Watulawang.
 
Pesona Ebeg Watulawang pun patut disaksikan, apalagi bagi yang menyukai hal-hal ghoib. Tidak perlu takut, para penontonnya bukan dari kalangan dukun atau paranormal, melainkan dari anak-anak, gadis-gadis, ibu-ibu, bapak-bapak, mbah-mbahpun ikut menonton. 
 
 
Balik lagi ke tradisi nyewunya ya, biar tidak meluber kemana-kemana, soalnya Watulawang memang Heritage yang seksi di Kebumen menurut saya. 
 
Tradisi Nyewu di Watulawang, Kerabat akan berdatangan dan saling sengkuyung (membantu), membawa seekor ayam. Tradisi nyewu ini dimaksudkan untuk memperingati 1000 hari meninggalnya salah seorang warga Ds Watulawang, Bpk Tamiarja
 
Dari Kerabat yang datang, terkumpul kurang lebih 59 Ekor, selanjutnya ayam-ayam tersebut disembelih dan kemudian dimasak dengan dibantu warga sekitar. Akan tetapi, sebelum dimasak pada malam harinya, dipanggang terlebih dahulu⁣ sore harinya.
 
Ada satu keunikan Tradisi Nyewu di Watulawang Java Heritage, yakni memanggang ayamnya. Cara memanggangnya kok gitu? 
 
Tradisi Nyewu Watulawang, Cara Memanggang Ayamnya Kok Gitu?
Doc. atmosferku.com

Unik banget dan baru pertama ngelihat, kaya wayang aja, ayam ditusuk dengan potongan bambu seperti tusuk sate namun lebih besar tusukannya, kemudian ditancapkan di batang Pisang, ditata membentuk persegi panjang⁣. Seperti wayangan, kalau menurut saya sih

⁣Kemudian ditengahnya diberi kayu bakar, jadi proses pemangganganya, api menyala ditengah, dan ayamnya berada disampingnya mengelilingi api⁣ yang berkobar. Hingga minyak yang ada pada ayam menetes.

 
Selanjutnya pada malam hari, bahan ayam yang sore tadi dipanggang dengan cara yang unik, kemudian diolah untuk acara doa bersama esok harinya, terus disajikan ayam panggang serta tumpeng untuk dimakan bersama-sama⁣.
 
Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun, salah satu maknanya untuk mempererat tali silaturahmi antar kerabat. Dikarenakan, banyak kerabat yang sudah tidak serumah, sudah pada merantau atau sudah memiliki rumah sendiri. Bukan hanya keluarga saja yang bisa menikmati, tapi tetangga juga, ini menjadikan pangan merata, semua menikmati sajian daging ayam⁣.

⁣Esok harinya, baru acara memperingati 1000 hari kematian, semua warga desa diundang, makan besar lauk ayam dan yang lainnya. Selain makan, juga mengirimkan doa kepada alm mbah Tamiarja. 
 
 
Masih banyak adat tradisional di Desa Watulawang, dan saya juga masih penasaran dengan Tari Dangsak khas Watulawang. Konon, di Watulawang lah Tari Dangsak yang sebenarnya, ini dikarenakan banyak batuan-batuan di Pantai. 
 
Untuk melihat Tradisi Nyewu tersebut secara jelas, terutama cara memanggangnya, bisa tonton video dibawah ini
 







   
"Selama kita masih punya hati yang hidup, mari sebarkan kebaikan" www.atmosferku.com

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar