4 Cara Membedakan antara Cinta dan Hawa Nafsu
4 Cara Membedakan antara Cinta dan Hawa Nafsu - Melihat kisah percintaan anak atau pasangan zaman sekarang, selalu ada intrik serta maksud dan kepentingan mereka sendiri. Sebenarnya sih bukan zaman sekarang saja, tapi karena efek sosial media jadinya seperti gampang diketahui banyak orang mengenai kondisi percintaan muda-mudi di era digital ini.
Soalnya, apa-apa di share, seakan semua orang dimuka bumi ini boleh tau kondisi hubungan mereka. Saat bahagia, saat sedih, bahkan saat-saat salah satunya kehilangan harga diri mereka. Terutama dipihak perempuan yang paling dirugikan. Harta berharga mereka dirampas, dan kemudian ditinggalkan. Na'udzubillah...
Dari kejadian-kejadian tersebut membuktikan, bahwa proses ta'aruf sepertinya memang lebih baik daripada proses pacaran. Bayangkan ya, sekarang baru aja bilang "Mau nggak jadi Pacarku?", si wanita bilang "mau". Terus pelukan, bahkan ada yang terus cium kening, pipi dan sebagaiman. Sungguh, sebenernya itu Cinta atau Nafsu? Kalau awalnya sudah kaya gitu, selanjutnya mau gimana? pasti sudah ketebak kan? atau jangan-jangan cintamu bisa jadi hanya hasrat semata.
Itulah kenapa, kita mesti tau mana yang berupa cinta dan mana yang mnunjukkan hawa nafsu. Contoh simple saja, kalau melihat wanita dengan paras yang cantik serta tubuh yang ideal, mata akan melotot, dan mengikuti arah gerak si wanita. Begitu juga sebaliknya wanita yang melihat laki-laki tampan nan berisi, atau laki-laki tajir.
Kalau boleh saya bilang, itu sebuah tanda pandangan nafsu. Apalagi sampai mengikuti arah kemana dia pergi. Hmm, kalau bukan nafsu, ketika memandang baru sekilas, kamu langsung memalingkan pandangan.
Itu menurut saya saja, yang sebenarnya sih hanya Allah dan kita saja yang tau, kalau itu hanya nafsu atau bukan. Atau hanya kitanya saja yang menafikan itu. Hehehe...
Cinta dan nafsu, keduanya emang beriringan, jika cinta yang ada didepan, nafsupun akan terkontrol, tapi sebaliknya jika berawal dari nafsu, cinta akan cepat pudar. Oleh sebab itu, kamu kudu bisa paham mana cinta dan mana nafsu. Kalau masih pacaran, saya pastikan saja itu nafsu. Ingat ya kalau cinta merupakan sumber ketaatan.
Cinta antara muda-mudi itu halal, karena kalau cinta pasti menghalalkan, bukan hanya mencicipi doank, apalagi kalau sampai udah nyicipi ini, nyicipi itu,hmm, tandanya tak ada cinta tuh dalam dirinya. (Semoga keluarga dan anak keturunan kita tidak demikian.. aamiin).
Mari kita belajar untuk memahami, cinta itu seperti apa sih. Agar kita bisa membedakan antara cinta dan hawa nafsu.
1. Disaat orang yang kita cintai melakukan kesalahan maka hati akan berontak dan tidak rela jika orang yang ia cintai melakukan kesalahan / dosa tsb.
Hubungan yang dimulai dengan rasa cinta, yakni yang sudah halal, pasti akan menjaga. Ketika orang yang dicintai berbuat salah atau dosa, akan sangat tidak rela. Karena pasanganya adalah bagian dari dirinya, saling meluruskan sudah menjadi kewajiban satu sama lain.
2. Cinta yang sebenarnya adalah menjaga kehormatan orang yang di cintai tidak merendahkan atau mengajaknya kedalam dosa
Jika masih dalam tahap rasa ketertarikan, belum menjadi pasangan halal. Sebaiknya jangan diajak pacaran, kalau sudah ada rasa ingin memiliki dengan cara pacaran, jelas itu lebih dominan nafsunya. Kalau kamu benar-benar cinta, pasti akan menjaga, bukan merusak dengan mengatasnamakan cinta.
Sudah banyak yang tau gimana orang kalau berpacaran, kalau sudah mendapatkan semuanya? mau apa coba, nikahpun hanya sekedar tanggung jawab doank, rasa sudah hambar, karena sudah tidak ada kejutan. Kejutannya mungkin, sifat bosan yang muncul terlalu dini. Akibatnya bisa bertengkar dan tidak lagi saling memahami, apalagi cinta. (semoga bagi mereka yang sudah nikah tidak begitu.. Aamiin)
3. Cinta yang sebenarnya adalah jika mengetahui aib orang yang dicintainya maka ia berusaha untuk menutupinya dan memperbaikinya bukan malah merendahkan dan menjauhinya.
Nah ini yang bahaya, berkaitan dengan aib. Terutama aib pasangannya. Apalagi sekarang jamannya sosial media, apapun bisa menjadi sebuah konten, tak jarang juga aib disebar-sebarkan agar bisa menjadi terkenal.
Padahal ya, kalau namanya cinta, tidak akan melakukan itu, nyebarin aib. Meskipun itu sama sahabat karibnya sendiri apalagi sampai sebar di sosmed, sungguh terlalu namanya. Pasanganmu jadinya malah hanya untuk menjadi pemuas nafsumu yang ingin terkenal saja.
Kalau sudah cinta, apapun dijaga yang berkaitan dengan pasangan halalnya. Karena baginya satu sama lain adalah pakainnya, mencerminkan diri mereka sendiri. Aib pasangan tersebar, berarti pertanda aibmu akan tersebar juga. (semoga kita semua tidak seperti ini..aamiin)
4. Mendoakan Orang Yang dia cintai
Mendoakan pasangannya adalah sebuah tanda bahwa iya cinta. Baginya mendoakan merupakan cara terbaik, karena mengikut sertakan Allah dalam setiap gerak nafas hubungannya. Kepada siapa lagi mesti memasrahkan orang yang dicintai, kalau bukan sama Allah. Allah yang Meridhoi dan Allah pula yang melindungi. Karena ada 9 alasan kenapa kita harus menitipkan cinta itu pada Allah.
Doa juga menjadi sebuah rasa syukur karena telah disandingkan dengan orang yang spesial, orang yang berani menerima segala kekurangan dan keburukan sifat. Kalau bukan cinta, tidak akan mungkin rela berbagi hidup, berbagi cerita, berbagi keluh kesah untuk waktu yang lama. Selain itu juga berdoa bisa membuat sehat.
Begitu juga bagi yang baru sebatas rasa ketertarikan, cukup mendoakannya sebagai tanda mencintai dalam diam. Itu lebih baik ketimbang mengajaknya pacaran, mengajaknya berduaan (berkhalwat). Memasrahkan semua rasa pada-Nya, dengan rasa yakin jika itu lebih baik.
Semoga kita semua bisa mencintai orang-orang yang sudah mencintai kita, cinta adalah menghormati, menghargai, memahami, dan melindungi. Wallahu a'lam...
Penulis : Yogi Permana
Pustaka:
Facebook Nadhillah Gayvani
Soalnya, apa-apa di share, seakan semua orang dimuka bumi ini boleh tau kondisi hubungan mereka. Saat bahagia, saat sedih, bahkan saat-saat salah satunya kehilangan harga diri mereka. Terutama dipihak perempuan yang paling dirugikan. Harta berharga mereka dirampas, dan kemudian ditinggalkan. Na'udzubillah...
Dari kejadian-kejadian tersebut membuktikan, bahwa proses ta'aruf sepertinya memang lebih baik daripada proses pacaran. Bayangkan ya, sekarang baru aja bilang "Mau nggak jadi Pacarku?", si wanita bilang "mau". Terus pelukan, bahkan ada yang terus cium kening, pipi dan sebagaiman. Sungguh, sebenernya itu Cinta atau Nafsu? Kalau awalnya sudah kaya gitu, selanjutnya mau gimana? pasti sudah ketebak kan? atau jangan-jangan cintamu bisa jadi hanya hasrat semata.
Itulah kenapa, kita mesti tau mana yang berupa cinta dan mana yang mnunjukkan hawa nafsu. Contoh simple saja, kalau melihat wanita dengan paras yang cantik serta tubuh yang ideal, mata akan melotot, dan mengikuti arah gerak si wanita. Begitu juga sebaliknya wanita yang melihat laki-laki tampan nan berisi, atau laki-laki tajir.
Kalau boleh saya bilang, itu sebuah tanda pandangan nafsu. Apalagi sampai mengikuti arah kemana dia pergi. Hmm, kalau bukan nafsu, ketika memandang baru sekilas, kamu langsung memalingkan pandangan.
Itu menurut saya saja, yang sebenarnya sih hanya Allah dan kita saja yang tau, kalau itu hanya nafsu atau bukan. Atau hanya kitanya saja yang menafikan itu. Hehehe...
Cinta dan nafsu, keduanya emang beriringan, jika cinta yang ada didepan, nafsupun akan terkontrol, tapi sebaliknya jika berawal dari nafsu, cinta akan cepat pudar. Oleh sebab itu, kamu kudu bisa paham mana cinta dan mana nafsu. Kalau masih pacaran, saya pastikan saja itu nafsu. Ingat ya kalau cinta merupakan sumber ketaatan.
Cinta antara muda-mudi itu halal, karena kalau cinta pasti menghalalkan, bukan hanya mencicipi doank, apalagi kalau sampai udah nyicipi ini, nyicipi itu,hmm, tandanya tak ada cinta tuh dalam dirinya. (Semoga keluarga dan anak keturunan kita tidak demikian.. aamiin).
Mari kita belajar untuk memahami, cinta itu seperti apa sih. Agar kita bisa membedakan antara cinta dan hawa nafsu.
1. Disaat orang yang kita cintai melakukan kesalahan maka hati akan berontak dan tidak rela jika orang yang ia cintai melakukan kesalahan / dosa tsb.
Hubungan yang dimulai dengan rasa cinta, yakni yang sudah halal, pasti akan menjaga. Ketika orang yang dicintai berbuat salah atau dosa, akan sangat tidak rela. Karena pasanganya adalah bagian dari dirinya, saling meluruskan sudah menjadi kewajiban satu sama lain.
2. Cinta yang sebenarnya adalah menjaga kehormatan orang yang di cintai tidak merendahkan atau mengajaknya kedalam dosa
Jika masih dalam tahap rasa ketertarikan, belum menjadi pasangan halal. Sebaiknya jangan diajak pacaran, kalau sudah ada rasa ingin memiliki dengan cara pacaran, jelas itu lebih dominan nafsunya. Kalau kamu benar-benar cinta, pasti akan menjaga, bukan merusak dengan mengatasnamakan cinta.
Sudah banyak yang tau gimana orang kalau berpacaran, kalau sudah mendapatkan semuanya? mau apa coba, nikahpun hanya sekedar tanggung jawab doank, rasa sudah hambar, karena sudah tidak ada kejutan. Kejutannya mungkin, sifat bosan yang muncul terlalu dini. Akibatnya bisa bertengkar dan tidak lagi saling memahami, apalagi cinta. (semoga bagi mereka yang sudah nikah tidak begitu.. Aamiin)
3. Cinta yang sebenarnya adalah jika mengetahui aib orang yang dicintainya maka ia berusaha untuk menutupinya dan memperbaikinya bukan malah merendahkan dan menjauhinya.
Nah ini yang bahaya, berkaitan dengan aib. Terutama aib pasangannya. Apalagi sekarang jamannya sosial media, apapun bisa menjadi sebuah konten, tak jarang juga aib disebar-sebarkan agar bisa menjadi terkenal.
Padahal ya, kalau namanya cinta, tidak akan melakukan itu, nyebarin aib. Meskipun itu sama sahabat karibnya sendiri apalagi sampai sebar di sosmed, sungguh terlalu namanya. Pasanganmu jadinya malah hanya untuk menjadi pemuas nafsumu yang ingin terkenal saja.
Kalau sudah cinta, apapun dijaga yang berkaitan dengan pasangan halalnya. Karena baginya satu sama lain adalah pakainnya, mencerminkan diri mereka sendiri. Aib pasangan tersebar, berarti pertanda aibmu akan tersebar juga. (semoga kita semua tidak seperti ini..aamiin)
4. Mendoakan Orang Yang dia cintai
Mendoakan pasangannya adalah sebuah tanda bahwa iya cinta. Baginya mendoakan merupakan cara terbaik, karena mengikut sertakan Allah dalam setiap gerak nafas hubungannya. Kepada siapa lagi mesti memasrahkan orang yang dicintai, kalau bukan sama Allah. Allah yang Meridhoi dan Allah pula yang melindungi. Karena ada 9 alasan kenapa kita harus menitipkan cinta itu pada Allah.
Doa juga menjadi sebuah rasa syukur karena telah disandingkan dengan orang yang spesial, orang yang berani menerima segala kekurangan dan keburukan sifat. Kalau bukan cinta, tidak akan mungkin rela berbagi hidup, berbagi cerita, berbagi keluh kesah untuk waktu yang lama. Selain itu juga berdoa bisa membuat sehat.
Begitu juga bagi yang baru sebatas rasa ketertarikan, cukup mendoakannya sebagai tanda mencintai dalam diam. Itu lebih baik ketimbang mengajaknya pacaran, mengajaknya berduaan (berkhalwat). Memasrahkan semua rasa pada-Nya, dengan rasa yakin jika itu lebih baik.
Semoga kita semua bisa mencintai orang-orang yang sudah mencintai kita, cinta adalah menghormati, menghargai, memahami, dan melindungi. Wallahu a'lam...
Pustaka:
Facebook Nadhillah Gayvani
Jangan Lupa Tersenyum